Mohon tunggu...
Maudica Famela
Maudica Famela Mohon Tunggu... Koki - Ly

Love Yourself

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Langit Malam

21 Februari 2020   07:14 Diperbarui: 21 Februari 2020   07:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai disana ada sedikit kejadian aneh, satu dari sekian banyak komodo disitu terus saja melihat ke arah Kiara

   " Ki komodo itu kok ngeliat kamu terus ya" tanya Jody
   " Ya gatau aku juga kenapa kaya gitu "
   " Demen kali sama kamu dia hahahaha"
   " Ish diem ah perasaan aku makin gaenak ini"
   " Eh udah dikasih tau juga santai aja kan ada kita-kita nih"
    "Hmm"

Kiara sekarang duduk di kursi kayu yang ada di dekat pos, aku berinisiatif untuk menghampirinya karena aku tau sedang ada masalah dalam dirinya. Aku tanya sekali dia tidak menjawab, aku tanya dua kali dia tidak menjawab, aku tanya tiga kali masih sama dia tidak menjawab, sampai akhirnya aku mengerti kalau dia butuh waktu untuk sendiri saat ini.

Trip di pulau komodo pun selesai sore ini, pengalaman baru buat aku tapi yang bikin aneh si Kiara dari tadi duduk di kursi sampai sekarang di kapal dia ga ngeluarin sepatah kata pun, kamu ditanya dia cuma ngangguk doang, Jody yang keluarganya juga gatau apa yang terjadi sama Kiara.

************

Labuan Bajo terkenal karena lautnya yang tenang, langitnya yang menawan dan bintang-bintang yang selalu memancarkan sinarnya kemana pun kami pergi, itulah kenapa kami berani ambil trip naik kapal  ini karena laut disini tenang, ancamannya sedikit.


Pukul 22.00 kapal berhenti, aku tidak kaget karena memang pada pukul segitu kapal berhenti untuk beristirahat, orang-orang sudah kembali pada mimpinya masing-masing, tetapi aku sendiri tidak bisa tidur karena memikirkan sikap Kiara tadi siang. Aku duduk saja di atas kapal sendiri sambil menatap bintang hingga kehadiran Kiara tidak aku sadari

   " Tir"
   "Eh Ki"

Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya dan hal yang tak aku duga selanjutnya terjadi, Kiara menangis, dan ia menangis dalam pelukanku, ia meminta maaf, permintaan maaf tertulus yang pernah aku rasakan, tapi aku rasa dia tidak salah apa-apa karena kejadian siang tadi ya semua wanita atau pun pria bisa seperti itu jika ada masalah dalam dirinya.

Kiara pun duduk di sampingku dengan kepalanya yang menyender di bahuku. Untuk sesaat aku gugup saat Kiara dengan sendirinya menempelkan kepalanya di bahuku, tapi aku sadar Kiara ini sedang butuh teman. Kami sama sama memandang ribuan bintang di atas langit Labuan Bajo malam itu. Sampai tiba tiba Kiara memindahkan kepalanya dari bahuku dengan cepat

      " Kapal ini aneh"
      " Aneh? Aneh kenapa? Perasaan biasa aja"
      " Lautnya, kamu rasain lautnya, laut Labuan Bajo itu lautan tenang, dan laut kita sekarang ini sedang tidak tenang "
       Ah aku sendiri agak tidak percaya dengan apa yang di bilang oleh Kiara, mana mungkin laut yang tenang bisa berubah secepat ini.
       " Tir bangunin yang lain"
       " Buat apa?"
       " Cepet bangunin!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun