Mohon tunggu...
Maudica Famela
Maudica Famela Mohon Tunggu... Koki - Ly

Love Yourself

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Langit Malam

21 Februari 2020   07:14 Diperbarui: 21 Februari 2020   07:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  " Tir kok perasaan aku ga enak ya"
  " Ah kamu apaan sih orang biasa aja"
  " Eh ngga ini beda banget sumpah"
  " Kamu mabuk laut Ki?"

Pertanyaan dari Adnan yang disambut tawa dari kami bertiga

    " Ngga lah, aku udah sering naik yang begini, tapi aku ga pernah ngerasa se ga enak gini"
     " Udah Ki santai aja kan ada kita disini, ada crew juga jadi udah pasti aman"
      " Yaudah deh iya"

Perjalanan pun dimulai, dihari pertama kita di kapal itu, nahkoda membawa kita ke salah satu pantai terindah yang ada di Indonesia, pink beach, pantai yang memang terkenal karena warna dari pasir pantainya yang benar-benar pink. 

Selain pantainya yang indah, biota laut di sekitaran pink juga sangat indah, melimpahnya ikan, terumbu karang yang cantik, what a great combination pokoknya. Banyak diantara kami yang melakukan snorkeling atau bahkan free dive untuk yang sudah jago jago. Ada juga yang bermain pinknya pasir pantai atau ada juga yang hanya berfoto bersama.

Pink beach merupakan destinasi pertama yang hebat dan mengagumkan menurut saya sendiri, ya liburan dengan orang tersayang memang menjadi kesan tersendiri bagi setiap orang, termasuk saya yang sekarang saya mencintai Kiara, seorang wanita yang baru saya temui kemarin lusa. 


Mungkin ini yang dinamakan cinta pandangan pertama? Saya rasa tidak karena saat pandangan pertama saya hanya kagum dan terpana dengan dia, tetapi setelah mendengarkan tentang segala keluh kesah hidupnya, segala suka duka hidupnya, rasa kagum itu sudah berubah menjadi cinta sekarang.

Malam harinya Kiara duduk terdiam di bagian paling depan kapal sambil memandang lautan, saya menghampirinya dan dia berkata kalau perasaan tidak enaknya kemarin itu masih melekat sampai sekarang dan ia tidak tahu kenapa, saya hanya bisa menenangkan dia dan memberi alasan sebaik mungkin agar dia percaya kalau ini semua akan baik-baik saja, akhirnya dia meminta saya untuk menemaninya ke kamarnya.

***********

Hari kedua diatas kapal pinisi, hari yang sangat membahagiakan bagi saya sendiri yang sekarang berpikir oh kenapa saya tidak melakukan ini dari dulu? Kenapa baru melakukan ini sekarang? Ini sangat menyenangkan, berlibur tetapi tidak meninggalkan tanggung jawab kita sendiri. 

Tujuan kita hari ini adalah ke pulau komodo, siapa sih yang gatau di dunia ini pulau komodo?  ya pulau komodo yang termasuk ke dalam warisan budaya UNESCO ini terkenal banget seantero dunia, dan kali ini kami dapet kesempatan buat datang kesana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun