Jika cara itu tidak berhasil, tahap berikutnya sang pecandu akan mencuri barang-barang yang bisa dijual, untuk memenuhi kebutuhannya akan narkoba.
Suami Sri Hayuni adalah seorang penggemar fotografi yang memiliki beberapa kamera di rumah. Barang-barang itu disusun rapih di lemari kaca, masih dalam bungkusnya. Suatu hari ketika suaminya memeriksa, ternyata semua kamera telah hilang, sementara bungkus dan posisinya di dalam lemari seperti tidak berubah.
"Itulah salah satu kemampuan pecandu narkoba dalam berkamuflase," ujar Sri.
Setelah habis barang yang bisa dicuri untuk dijual, anaknya mulai meminta uang terus terang kepada orangtuanya, ketika merasa sakau. Jika tak dituruti, ia akan memaksa dan menjadi beringas.
"Saya pernah dilempar dengan Al Qur'an ketika sedang shalat!," ungkapnya.
Narkoba ibarat sarang laba-laba bagi serangga. Dia akan menjerat dan tidak akan melepaskan korbannya sebelum mati.
"Jadi kalau ada yang coba-coba pakai narkoba, seperti artis supaya tahan melek, kuat dalam bekerja, itu salah. Tidak mungkin dia bisa melepaskan diri kalau sudah kecanduan," tandas Sri.
Menurutnya ada tiga kategori pemakai narkoba. Yang pertama user, orang yang masih coba-coba. Kategori ini masih bisa lepas. Kalau dia rasakan narkoba tidak membuatnya nyaman, akan dia tinggalkan. Tetapi bila merasa enak, akan diteruskan.
Tahap berikutnya adalah Penyalahguna narkoba atau obat-obatan terlarang. Tipe seperti ini mulai mengkonsumsi bila mendapatkan barang.
Dan yang terakhir adalah Pecandu, addict, ini yang sulit disembuhkan. Sebab seorang pengguna narkoba, di mana pun dia berada, dia akan selalu mencari narkoba. Apa pun caranya akan dilakukan, sekali pun dia harus mempertaruhkan nyawa. Pecandu narkoba selalu terobsesi menggunakan narkoba. Yang ada dalam pikirannya hanyalah memakai narkoba.
"Pernah dengar ada seorang lelaki yang menjaminkan adiknya kepada bandar narkoba? Jadi apa saja bisa dilakukan. Jendela rumah bisa dijual. Anak saya menjual burung dan kamera," kata Sri.