Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Aib#Cyberbully", Balas Dendam Arwah Korban "Bully"

1 Agustus 2018   10:03 Diperbarui: 1 Agustus 2018   11:51 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film/imdb.com

Entah film bergenre horor keberapa besutan Amar Mukhi ini dalam produksi film Indonesia. Yang jelas genre horor kini menjadi mayoritas dalam perfilman Indonesia. Kreativitas sineas dalam membuat cerita horor seakan tak pernah habis. Belum lagi film-film lama yang dibuat ulang (remake).

Amar Mukhi nampaknya sadar akan hal itu, sehingga ia tidak mau terjebak membuat film horor yang memanfaatkan hantu-hantu "tradisional" seperti kuntilanak, pocong, wewe gombel, hantu-hantu di rumah tua, atau yang menggunakan medium seperti boneka, jailangkung dan lain sebagainya.

Ia  tidak berusaha menakut-nakuti penonton dengan konsep usang tersebut. Ia masuk dalam dunia modern, kehidupan anak-anak milenial yang terbiasa dengan perangkat modern seperti laptop, media sosial, dan set-set modern yang eyecatching.

Lihatlah bagaimana para tokoh yang umumnya anak milenial itu yang hidup di apartemen, rumah mewah, tempat kos, atau kamar-kamar pribadi yang memiliki disain interior modern dan dilengkapi perangkat elektronik canggih. Tidak sedikit pun muncul gambaran rumah tua besar yang secara psikologis sangat menekan.

Ternyata set-set kekinian itu juga bisa melahirkan situasi horor yang mencekam. Sang hantu, arwah penasaran Bianca, adalah jenis hantu milenial yang paham komputer dan media sosial. Medium itulah yang digunakan Amar  Mukhi untuk menciptakan horor.

Hantu Bianca berkomunikasi dengan 8 sahabatnya yang pernah membully melalui facebook. Suatu malam ketika Sarah sedang melakukan video call dengan kekasihnya Antoni yang seorang taruna akpol, Caca masuk. Sarah menduga ada hacker yang melakukannya karena Bianca (Caca) sudah mati. Hari itu adalah  ulang tahun Caca.


Sarah sudah meminta sang "hacker" untuk ke luar, tapi tetap bandel. Sarah kemudian memblock akun Bianca, bahkan menghapusnya dari facebook, ternyata Bianca tetap nongol. Malam itu Sarah bahkan melihat penampakan hantu Bianca di kamar kos Anthony melalui layar komputernya ketika mereka chating melalui video callnya. Cupy yang seorang hacker pun tak mampu menghapus akun facebook Caca.

Belakangan hantu Bianca memaksa Sarah untuk melakukan group video call, sehingga teman-temannya yang lain - Angel, Donna, Siska, kekasihnya Antoni, Bondan dan Cupi -- melakukan video call bersama.

Hantu Bianca lalu meminta mereka mengakui siapa yang memposting berita pemerkosaan Bianca oleh ayah kandungnya di dalm website sekolah. Karena tak ada satu pun yang mengaku -- mereka malah memaki-mali Caca yang dianggapnya seorang hacker -- hantu Caca lalu membuat permainan dengan batas waktu yang pendek. Siapa yang tidak bisa menjawab, aibnya akan dibuka di facebook.

Akhirnya satu persatu secara terpaksa atas tekanan arwah Caca,  mereka membuka aib teman-teman sendiri di facebook, sehingga bisa disaksikan oleh teman yang lain.

Dimulai dengan penayangan foto-foto Siska yang bermesraan dengan para lelaki dewasa, yang membuat Siska malu dan kedoknya sebagai wanita panggikan terbuka; kemudian adegan-adegan dewasa lainnya dari salah satu di antara mereka yang diunggap temannya, dan teman yang satu membuka aib yang lain, hingga semuanya terbukti memiliki aib yang memalukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun