Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Pengalaman Profesional (35 tahun) : Bank CIMB Niaga (Corporate Communication) ; Raja Garuda Mas Group (Senior Communication Officer) ; Kompas Gramedia (Hubungan Masyarakat) ; Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Konsultan Komunikasi); Akademi Televisi Indonesia (Ketua Program Studi). Organisasi: Ketua Umum Alumni Katolik Universitas Indonesia (Alumnika UI) Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia Dosen Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Dosen Komunikasi Vokasi Universitas Indonesia Konsultan Public Relations Anyes Bestari Komunika Penulis Buku Gramedia (terdaftar) Trainer Gramedia Akademi Trainer Pusdiklat KOMINFO Pendidikan: Deakin University - STA Multifaith Leadership for Women Organization London School of Public Relations - M.Si FISIP UI - Sarjana Komunikasi Fakultas Sastra Belanda UI - D3 Cambridge University / LSPR - Managing Information Certification Penerbitan Buku: Becermin Lewat Tulisan (Gramedia Pustaka Utama) 1001 Virus Cinta Keluarga (Gramedia Widiasarana Indonesia) Brand Yourself (Gramedia Widiasarana Indonesia) Mengembangkan Kompetensi Etis di Lingkungan Kita (Gramedia Widiasarana Indonesia) Melati di Taman Keberagaman Praktik Kepemimpinan Perempuan di Indonesia dan Australia (Gramedia Widiasarana Indonesia) Pencapaian/Penghargaan: Australia Awards Indonesia, STA Scholarship Indonesia Wonder Women, Universitas Indonesia Top 27 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), 2017 Top 15 Komnas Perempuan, 2019

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hakikat Wawasan Nusantara dalam Pemulihan Kepariwisataan

26 Juni 2022   01:49 Diperbarui: 26 Juni 2022   01:55 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok: PPRA LXIV 2022 lt. 4)

Kemajuan teknologi digital sangat membantu dalam mempercepat sosialsiasi kebijakan atau publikasi produk-produk pariwisata Indonesia. Menggandeng pengembang media massa konvensional (TV, Radio, Suratkabar/Majalah) dan media baru (media sosial) dalam hal ini kaum muda pegiat media sosial (blogger, vlogger. youtuber) merupakan salah satu strategi yang relevan saat ini.

Azas Kerjasama diwujudkan dalam tindakan yang saling menjaga dan memahami bahwa persoalan Covid 19 dan segala dampak yang terbawa merupakan tanggungjawab seluruh masyarakat dunia. Sebagai contoh Pemerintah atau negara-negara maju memberikan dukungan finansial atau pengobatan bagi wilayah/negara lain serta biaya operasional untuk pengembang wisata. Disamping itu dengan memaksimalkan Kelompok Sadar Wisata, penguatan regulasi dan inovasi produk digital. Untuk terciptanya kerjasama, maka diperlukan adanya kesamaan tujuan. 

Di Indonesia kesamaan tujuan ini menjadi dasar guna menghindari perpecahan. Peran pemimpin sangat diperlukan guna memberi arahan dan contoh nyata. Misalnya dalam hal meningkatkan produk-produk dalam negeri agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri, juga mengutamakan wisata dalam negeri ketimbang luar negeri. Presiden RI menggunakan sepatu produk dari pengusaha muda daerah serta menetapkan penggunaan pakaian daerah di setiap upacara HUT Kemerdekaan RI di istana negara. Hal ini diikuti oleh para pejabat, kemdian pemuka masyarakat yang kemudian turut mendukung UMKM dan industri tenun di daerah.

Untuk memperkenalkan keindahan Indonesia kepada dunia, Pemerintah telah membangun prasarana transportasi, bandar udara hingga pengembangan wisata laut di Indonesia Timur yang sebelumnya tidak dikenal keindahannya baik oleh wisatawan Indonesia maupun dunia. 

Wilayah maritin yang luas, potensi laut serta keanekaragaman flora fauna juga perlu dilindungi melalui kebijakan-kebijakan di wilayah perbatasan. Kerjasama antara lembaga, kementerian, pemerintah daerah dan pusat juga perlu diperkuat. Hal ini dapat dilihat dari pentas Anggun C. Sasmi di Paris bulan Juni 2022. Serangkaian program yang telah berlangsung dua tahun di Perancis ini merupakan hasil kerjasama kolaborasi antara Pemda Solo, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif serta Kementeri Luar Negeri dengan tujuan yang saa untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia.

Kesetiaan

Azas ke-enam adalah Kesetiaan pada bangsa dan negara yang telah dirintis sebelum jaman kemerdekaan RI dan diperkuat dengan Sumpah Pemuda serta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kesetiaan segenap warga negara akan mempercepat tercapainya tujuan dan persatuan bangsa. Indonesia memiliki kekayaan dalam keanekaragaman sumber daya alam maupun budaya yang akan mampu menyejahterakan masyarakatnya. 

Kesetiaan dalam pengertian hakikat wawasan nusantara adalah juga bagaimana turut menjaga dan merawat kekayaan ini. Salah satunya juga adalah menyangkut pengembangan wilayah desa melalui konsep geostrategi pembangunan pariwisata Indonesia berbasis pedesaan. Di lain pihak, pemahaman terhadap kondisi lingkungan yang memprihatinkan saat ini dengan pemanasan global, sampah dan aspek-aspek lainnya menjadikan lingkungan hidup tercemar dan terganggu eksistensinya. Seringkali atas nama pertumbuhan ekonomi, lingkungan hidup kemudian dieksploitasi secara masif.

Pemulihan kepariwisataan mencakup banyak faktor dan seyogyanya tak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, namun terutama adalah juga partisipasi masyarakat agar secara bersama dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional pasca pandemi. Upaya proaktif sangat perlu dilakukan mengingat pada saat ini negara-negara lain bergegas berbenah diri untuk kembali merebut pangsa pasar . Mempersiapkan peran generasi muda tak hanya berkaitan dengan Bonus Demografi, namun dikarenakan mereka merupakan kelompok masyarakat yang terlahir di era digital. 

Sehingga transformasi digital perlu disikapi dengan merangkul kaum muda untuk mengambil bagian dalam turut merawat alam serta mempromosikan Indonesia. Memperkenalkan profesi-profesi terkini di bidang kepariwisataan yang dapat mengoptimalkan digitalisasi perlu dilakukan guna memberi referensi bergiat di bidang pariwisata. Menjadikan obyek-obyek wisata sebagai icon yang mendunia dan diakui oleh UNESCO. Degan menggunakan pulling power pada obyek-obyek dominan yang dapat menarik para wisatawan dari berbagai belahan dunia. Kolaborasi antar pemangku kepentingan yakni akademia, pemerintah, media, bisnis dan komunitas adalah hal strategis yang perlu diupayakan. (Mathilda/PPRA LXIV/  DSK. E)

Daftar Pustaka

  • Bahan Ajar BS Geopolitik dan Wawasan Nusantara Lemhannas RI 2022
  • Materi presentasi Narasumber pada Diskusi Panel dan Ceramah tentang Wawasan Nusantara, Empat Konsensus Dasar, Lemhannas RI PPRA LXIV TA 2022
  • Pemulihan Sektor Pariwisata Dampak Pandemi Covid 19, Kerangka Acuan untuk Peserta dalam Kegiatan Diskusi Studi Kasus Bidang Wawasan Nusantara PPRA LXIV Lemhannas RI TA 2022
  • Materi Kebijakan Publik Ekonomi Kreatif dalam Peningkatan Ekonomi Nasional, Ceramah PPRA LXIV TA 2022
  • Implementasi Sismennas dalam Mewujudkan Perekonomian yang Tangguh Pasca Pandemi Covid 19, Diskusi Panel PPRA LXIV TA 2022
  • Bagaimana Industri Pariwisata Hadapi Perubahan Iklim, Tuti Sunario (Pemerhati Pariwisata), Blog pribadi
  • Melati di Taman Keberagaman Praktik Kepemimpinan Inklusif di Australia dan Indonesia, Mathilda AMW Birowo, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta: 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun