Bencana Covid-19 masih saja dialami oleh warga Kabupaten Ende. Akibatnya keluhan pun dilontarkan oleh para petani, nelayan, tukang ojek, dan sopir angkot karena bencana covid-19 telah menghambat seluruh aktivitas mereka.
Ada dari sekian mereka kelukan soal sepinya penumpang, dagangan tidak laku dijual karena sepinya para konsumen untuk membeli barang dagangannya.
Lebih para lagi dirasakan oleh para sopir trevel yang melayani jasa angkutan penumpang antar kota kabupaten karena ada Surat Edaran (SE) dari Pemkab masing-masing wilayah terkait larangan untuk sopir trevel, dan bus untuk beroperasi.
Sehingga kesulitan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidup pun dirasakan oleh mereka selama pandemi global melanda.
Demi mencegah agar tidak terjadi kesenjangan sosial semakin bertambah yang dapat memicu kemiskinan bagi warga, maka Pemerintah, baik pusat, Provinsi, maupun Daerah berusaha dengan berbagai langka dan kebijakan untuk membantu warganya.
Bantuan tersebut terdiri dari berbagai macam versi, ada yang dalam bentuk uang tunai, adapun juga dalam bentuk barang, misalnya beras, sarimi, dan telur.
Tidak hanya itu, para aktivis sosial pun merasa terpanggil untuk berperan aktif membantu warga yang terdampak covid-19.
Mereka bekerja sama dengan Pemda setempat dan para donatur untuk memperlancar proses penyaluran bantuan kepada warga.
Hal ini seperti yang dilansir oleh media Savanaparadise. Com yang memuat berita tentang PA GMNI Ende dan DPC GMNI Ende Bagikan Sembako dan Masker.
Persatuan Alumni (PA) GMNI Ende dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Ende kembali bagikan sembako gratis kepada warga dibeberapa titik wilayah dalam kota Ende.
Pembagian sembako gratis dilakukan sebagai bentuk gerakan moral PA dan GMNI formal untuk membantu warga yang terdampak Covid-19.