Sebentar lagi atau tepatnya pada bulan maret 2014,pesawat kepresidenan berjenis Boeing Bussiness Jet 2 Green akan segera diserah-terimakan dari pihak Boeing sebagai produsen ke pihak pemerintah Indonesia sebagai pemesan.Pesawat bermesin jet ini dibanderol dengan harga US$ 91,2 juta atau sekitar 820 miliar rupiah.
Dengan rincian US$ 58 juta untuk badan pesawat,US$ 27 juta untuk interior mewah di dalam kabin,US$ 4,5 juta untuk sistem keamanan serta US$ 1,1 juta untuk biaya administrasinya.
Apakah sudah sebegitu pentingnya pesawat kepresidenan yang semahal itu untuk seorang presiden yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk diam dan nyaris tak bereaksi saat negaranya bergejolak?
Saya rasa untuk pak SBY yang kebanyakan waktunya dihabiskan untuk menjadi saksi pernikahan dan mencipta lagu serta sering menjawab segala masalah melalui akun twitter ini tidaklah bijak jika mengeluarkan uang negara sebesar itu untuk sebuah “Gengsi” yang berwujud pesawat kepresidenan,justru keputusan membeli pesawat buatan Boeing amerika itu akan membuat masyarakat menilai bahwa pemerintahnya mengidap gangguan jiwa akut.
Mengapa..??karena indonesia melalui PT.Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan yang sangat diperhitungkan didunia internasional,terbukti dari banyaknya keterlibatan kerja sama PT.DI dengan perusahaan pesawat luar negeri,baik itu kerjasama pembuatan komponen maupun pembelian pesawat utuh.
Maka tidaklah sulit kiranya bagi PT.DI untuk membuat pesawat sebuah pesawat kepresidenan sesuai dengan kemauan pemerintah.
Kalaupun Mr.President sudah tidak betah menunggu lama,dan “Harus” punya pesawat khusus kepresidenan,kenapa tidak membeli CN 235 buatan PT.DI saja?Pesawat yang murni karya anak bangsa ini saja telah digunakan oleh 5 kepala negara yang bila dibandingkan jauh lebih maju dari indonesia yaitu Korea Selatan,Malaysia,Pakistan,Brunei Dasrussalam serta Uni Emirat Arab.
Harga CN 235 sekitar US$18 juta,keuntungan yang didapat jika membeli CN 235 bukan saja harga yang jauh lebih murah,walaupun secara jenis dan spesifikasi antara BBJ2 dan CN 235 sangatlah berbeda tapi secara fungsi tetaplah sama.Namun yang lebih penting adalah nasionalisme dalam bentuk cinta produk dalam negeri.
wassalam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H