Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Pemerhati literasi | peneliti bahasa | penulis buku bahasa Inggris

Menulis untuk berbagi ilmu | Pengajar TOEFL dan IELTS | Penulis materi belajar bahasa Inggris| Menguasai kurikulum Cambridge Interchange dan Cambridge Think | Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Urgensi Literasi Sampah Plastik dalam Keluarga

29 Juni 2025   20:54 Diperbarui: 29 Juni 2025   21:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literasi sampah plastik|freepik.com

Masalah sampah seakan tidak pernah selesai. Kepedulian akan lingkungan sekitar masih menyentuh lapisan teratas. Tumpukan sampah menggambarkan betapa rendah dan rapuh literasi sampah plastik dalam lingkup keluarga. 

Saya sering menemukan keluarga membuang sampah dari dalam mobil. Perilaku seperti ini menggambarkan rendahnya literasi sampah dalam keluarga. Fungsi kepala keluarga sebagai sumber utama literasi sampah pada anak terabaikan.

Di sudut-sudut jalan perkampungan, orang tua bahkan membawa anak untuk membuang sampah rumah tangga di tempat-tempat terlarang. Bukankah ini sebuah warisan sampah pada generasi selanjutnya?

Tumpukan sampah di area jalan|sumber:www.rri.co.id
Tumpukan sampah di area jalan|sumber:www.rri.co.id

Keluarga dan Literasi Sampah

Saya ingin berbagi pengalaman tentang edukasi sampah pada anak. Literasi sampah dalam keluarga menjadi gerbang paling efektif menyelesaikan siklus sampah di lingkungan tempat kita tinggal. 

Saya mulai mengenalkan sampah pada anak di umur dua tahun. Selain rutin membacakan buku tentang lingkungan dan bahaya sampah, saya juga mendidik anak agar tidak membuang sampah plastik sampai ia menemukan tong sampah.

Literasi sampah plastik dalam keluarga sangatlah penting. Sebagai seorang ayah, saya punya kewajiban mendidik anak tentang bahaya sampah. 

Anak belajar melalui contoh dari orang tua. Untuk itu, orang tua perlu memberi contoh baik bagaimana cara memperlakukan sampah, terutama sampah plastik. 

Jangan berharap pada sekolah. Mulailah dari dalam rumah. Dari contoh-contoh kecil yang dilihat anak sehari-hari. Ayah mesti mengajarkan makna kebersihan pada anak. Pun sama, seorang ibu perlu mencontohkan kemana sampah semestinya berakhir. 

Ketika sering membacakan buku tentang kebersihan dan dampak sampah pada lingkungan, anak belajar jauh lebih cepat mengenai sampah dan cara memperlakukan sampah dengan benar. 

Jumlah sampah plastik di lingkungan perumahan semakin mengkhawatirkan. Dengan bertambahnya kafe-kafe modern di pinggiran jalan, pemakaian plastik naik drastis. Akibatnya, jumlah tumpukan sampah plastik miningkat tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun