Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Emosi Negatif Masa Kecil Berdampak Buruk Ketika Dewasa

27 Mei 2023   20:53 Diperbarui: 28 Mei 2023   20:35 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emosi masa kecil | freepik.com

Yang menjadi masalah adalah ketika emosi marah diserap anak dari orang tuanya dengan cara yang tidak tepat. Akhirnya, emosi yang dipelajari anak menjadi emosi negatif yang bersifat buruk kedepannya.

Apa contohnya? orang tua yang marah ketika anak tidak menuruti kemauannya atau ketika anak melakukan sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip hidup orang tua.

Dalam kondisi seperti ini, emosi yang kemudian diserap anak berefek pada kepribadian anak. Lebih dalam lagi, emosi-emosi ini menjadi penghambat anak dalam banyak hal.

Anak yang percaya dirinya rendah juga bersebab emosi negatif yang diserap saat kecil dari orang tua. Ada orang tua yang kecewa pada anak ketika mendapat nilai buruk di sekolah, lalu melepas emosi kecewanya pada sang anak.

Apa yang terjadi berikutnya? anak membawa emosi ini dalam tubuhnya dan pada saat tertentu melepaskan emosi yang sama pada orang lain. Bisa jadi emosi negatif yang disimpan anak mengendap lama dan baru muncul saat dewasa.

Tidak heran, banyak orang dewasa yang pada dasarnya kekanak-kanakan secara kepribadian. Emosi masa kecil yang negatif seketika bangkit dan lahir kembali dalam wujud berbeda.

Masalah kecil mudah menjadi besar karena emosi mengalahkan akal. Kemampuan berpikir dengan jernih sangat gampang disabotase oleh emosi seperti kecemburuan dan kekecewaan.

Kalau rasa cinta mampu meluluhkan hati, maka rasa kecewa juga mampu menggelapkan pikiran. Contoh paling sederhana, seorang ibu bisa rela membuang bayinya dengan alasan ekonomi. Seorang suami gelap mata membunuh istri hanya karena cemburu. 

Sejatinya, rasa cinta di awal menjadi modal besar untuk mengikat janji dalam ikatan pernikahan. Lalu, kenapa emosi juga mampu membuka ikatan yang sudah lama dirajut?

Ya, semua mungkin saja terjadi! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun