Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Siapa Penjajah Sebenarnya dalam Keluarga?

5 Mei 2023   10:34 Diperbarui: 5 Mei 2023   11:05 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smartphone | freepik.com

Ayah Raji jarang berkomunikasi karena sibuk bekerja. Untuk sekedar liburan saja mereka tak pernah diajak.  Akhirnya, Raji tumbuh sebagai sosok yang egois dan jarang membantu orang tua. 

Pernahkah anda mendengar atau menyaksikan situasi serupa di sekitar?

Di era digital saat ini, anak-anak sudah sangat terbiasa dengan smartphone. Orang tua dengan sukarela menfasilitasi kebutuhan smartphone sejak anak berusia belia.

Di beberapa kesempatan, saya menyaksikan orang tua yang sengaja membelikan smartphone dengan fitur canggih untuk anak. Ada yang masing-masing anak diberikan smartphone agar mudah 'belajar'.

Situasi seperti ini bukanlah hal baru. Di lingkungan kita, anak-anak terlihat sulit hidup tanpa smartphone. Mereka bebas mengakses konten dewasa karena memang diberi akses oleh orang tua.

Informasi yang seharusnya tidak dikonsumsi menjadi makanan sehari-hari. Tidak heran, banyak anak saat ini tumbuh lebih dewasa daripada umurnya. Cara pikirnya juga sudah berubah, pola pikirnya tentang waktu juga bergeser.

Kembali pada judul tulisan, Siapakah penjajah sebenarnya?

Untuk mendapatkan jawaban, mari kita terlebih dahulu memahami makna kata penjajah. Merujuk pada KBBI

  • penjajah/pen*ja*jah/ memiliki dua makna: (1) negeri (bangsa) yang menjajah (2) orang yang terlalu menguasai (menindas dan sebagainya) orang lain (bawahan dan sebagainya).

Nah, tanpa kita sadari, smartphone secara tidak langsung dapat menjajah seseorang. Tentu saja ini bisa kita pahami sebagaimana efek smartphone menguasai waktu banyak orang.

Anak-anak, remaja, orang dewasa sangat mudah dikuasai oleh smartphone dalam banyak hal. Jika mau jujur, berapa banyak manfaat yang didapat dari membuka media sosial selama berjam-jam?

Terlebih pada anak, apakah lebih banyak keuntungan atau kerugian yang didapat ketika anak terlalu bebas mengakses smartphone. 

Kita tentu saja tidak sedang berdebat sisi positif smartphone yang bisa diperoleh seseorang, namun lebih kepada seberapa banyak waktu terbuang sia-sia di umur belia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun