Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tiga Kiat Efektif Anak Terbebas Diabetes

10 Februari 2023   16:29 Diperbarui: 12 Februari 2023   11:15 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bebas diabetes | freepik.com

Rasa manis sudah mendominasi makanan dan minuman anak-anak masa kini. Belum lagi makanan cepat saji yang terlihat enak namun memiliki efek negatif bagi tubuh anak.

Orang tua perlu jeli dan memiliki visi membesarkan anak secara sehat. Oleh karenanya, konsumsi makanan dan minuman anak perlu direncanakan dan juga dipersiapkan dengan baik.

Ada tiga kiat yang sebenarnya bisa dilakukan orang tua agar anak terhindar dari penyakit diabetes. Lets' check them out!

Menjaga Makanan dan Minuman ketika Hamil

Kebiasaan makan dan minum orang tua akan secara tidak langsung diwariskan ke anak. Hal ini dimulai dari dalam kandungan. Percaya atau tidak, apa yang dikonsumsi sang ibu saat hamil akan membentuk kebiasaan jenis makan dan minum anak saat nanti sudah lahir.

Jika saat mengandung ibu makan dan minum tidak sehat, maka ini berdampak pada perkembangan janin. Selain itu,asupan makanan manis yang terus menerus juga akan melemahkan otak.

Nah, bagi ibu hamil, jagalah asupan makanan dan minuman. Perbanyak memakan buah dan sayur serta kurangi minuman yang mengandung kadar manis berlebih. Bukan hanya itu, hindari mengkonsumsi junk food saat mengandung.

Pada saat bayi sudah lahir, tetaplah menjaga makanan dengan memperbanyak buah, sayur, ikan dan makanan yang mengandung protein. Tujuannya agar kualitas asi maksimal. 

Ketika anak sudah mulai MPASI, perkenalkan ragam sayur dan buah secara alami. Akan lebih baik lagi tidak mengenalkan susu formula pada bayi, kebanyakan susu formula mengandung banyak gula yang tentu saja berdampak pada kesehatan bayi. 

Namun dari itu, pada kondisi tertentu, misalnya kadar asi yang tidak maksimal, tentu saja susu formula menjadi pilihan. Akan tetapi, tetaplah berusaha pada kualitas ASI terlebih dahulu, baru kemudian alternatif lain.

Ketika anak sudah masuk usia satu tahun, jangan pernah mulai memberi makanan dan minuman yang bergula. Kenapa? karena anak akan terbiasa jika sudah dimulai.

Memang, pilihan ini tidak mudah. Apalagi, jika tinggal bersama orang tua yang kadang ingin membahagiakan cucu dengan memberi permen, coklat, dll. Inilah awal mula anak menyimpan database gula di otak mereka. 

Pembiasaan ini menjadi hal yang sulit dilepas nantinya, alangkah lebih baik untuk benar-benar menjaga di awal saat anak masih berumur 0-2 tahun.

Mengenalkan Jenis Makanan dan Minuman Sehat

Nah, kiat kedua ini punya dampak baik bagi anak. Ketika anak masih berumur di bawah 1 tahun, belilah buku bergambar tentang makanan dan minuman sehat, lalu bacakan buku tersebut ke anak setiap hari. 

Saya pribadi menerapkan cara ini dan sangat efektif. Informasi yang dilihat dan didengar anak dari buku bacaan memberi pesan dan kesan yang menetap baik di otak. 

Misalnya, dengan melihat gigi berlubang dan mengaitkan dengan gambar coklat dan gula, anak akan membentuk pemahaman bahwa ada efek buruk jika konsumsi gula berlebihan.

Pada awalnya, anak tentu saja belum mengerti untuk bisa dicerna oleh akal. Akan tetapi, tujuan orang tua membacakan buku adalah untuk metransfer informasi baik ke otak anak. Cara ini sangatlah efektif, saya sudah membuktikannya. 

Meskipun demikian, berilah contoh yang benar pada anak. Jangan sampai orang tua menyuruh anak untuk tidak makan coklat, lalu si ibu bebas makan coklat di depan anak. Itu namanya salah kaprah!.

Begitu juga dengan minuman, jangan menyetok minuman berpemanis di dalam rumah. Contoh harus dimulai dari orang tua dengan selalu memberi contoh yang benar dan baik untuk dilihat anak di dalam rumah.

Ajak anak untuk memperbanyak minum air putih dan menghindari minuman manis yang biasanya dijual murah di warung atau toko kelontong. 

Ada kisah menyedihkan dimana seorang anak setiap harinya membeli minuman manis seribuan di warung, lalu suatu hari anak muntah-muntah dan akhirnya meninggal dunia. 

Hasil analisa doktor menunjukkan organ pencernaan anak sudah tidak bekerja maksimal lagi karena asupan gula berlebih. Orang tuanya menangis kehilangan anak, tapi semua sudah terjadi.

Kesalahan jelas ada pada orang tua, mereka membiarkan anak rutin membeli minuman murah di luar rumah yang pada akhirnya merenggut nyawa anak.

Tidak Sering Makan di Luar

Makan di luar rumah itu sah-sah saja, tapi perlu dipertimbangkan jenis makanan dan minuman yang akan dipesan nantinya. Makanya, ketika hendak berpergian, buat kesepakatan bersama anak tentang jenis makanan apa yang diperbolehkan.

Kenapa ini penting? anak masih belum bisa berpikir rasional jika usianya masih dibawah 10 tahun. Artinya, mereka butuh panduan dari orang tua, Oleh karena itu harus ada aturan nyata.

Ajarkan anak untuk tahu apa yang baik bagi tubuh mereka dari sejak kecil. Jangan membiarkan anak memilih makanan dan minuman secara asal saja tanpa ada warning.  Saya kerap menemukan orang tua yang enteng saja ketika anak minum minuman bersoda. 

Penyakit sejenis diabetes hadir tidak serta merta, semua dimulai dari kebiasaan anak saat kecil. Kebiasaan jajan sembarangan tanpa wawasan dari orang tua mereka.

Bahkan, ada orang tua yang malah membiasakan anak jajan minuman manis yang murah setiap hari. Alasannya simpel, MURAH. Ya, tentu saja itu pilihan, saat anak sudah mulai terjangkit auto imun, bersiaplah merogoh kocek lebih banyak.

Idealnya, saat anak berusia 0-3 tahun, usahakan untuk tidak terbiasa jajan sembarangan. Kawal anak sebaik mungkin untuk tidak mengkonsumsi minuman murah berpemanis buatan. Efeknya sangat membahayakan. 

Dengan banyaknya warung kelontong di setiap sudut jalan dan gang rumah, tentu saja ini membuka pintu masuk minuman tidak sehat lebih mudah ke tubuh anak.

Orang tua harus menjadi pagar pembatas untuk bisa aktif memproteksi anak. Ingat! bahayanya tidak sekarang. Kalau sudah terkena auto imun, itu sudah terlambat. Mulai dari sekarang saat anak kecil, jangan fokus cari uang, lalu kemudian dihabiskan untuk berobat.

Orang tua yang bijak tahu cara bertindak. Beri asupan pengetahuan yang banyak kepada anak lewat buku bacaan. Jangan pelit untuk membeli buku mahal, tapi rajin menghadiahi makanan dan minuman tidak sehat kepada anak.

Ajarkan anak cara hidup sehat dari dalam kandungan. Buat para ibu, belajarlah untuk mengkonsumsi makanan dan minuman sehat sejak anak masih dalam kandungan. Itu penting sekali!

Kalau anak sudah lahir, jaga asupan makanan mereka dengan memberi contoh yang baik pula. Jangan sampai anak malah belajar cara makan tidak sehat dari ibunya karena tidak pernah masak di rumah. 

Kalau sudah begitu, ya itu namanya mengundang penyakit ke dalam rumah. Ibu harus bangga dengan masakannya, jangan malah memberi contoh tidak baik kepada anak dengan pola makan tidak sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun