Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Metamorfosis Penggunaan Kata "Toilet"

9 Januari 2023   09:09 Diperbarui: 9 Januari 2023   11:15 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: freepik.com

Kata toilet sering dipahami sebagai tempat buang hajat. Lazim kita mendengar ucapan seperti: "bentar ya, mau ke toilet dulu", "permisi, numpang nanya, toiletnya dimana ya?"

Meskipun demikian, toilet dan WC juga digunakan secara bergantian. Kadang seseorang lebih mudah menggunakan kata WC, tapi dalam prakteknya kedua kata ini merujuk pada satu hal yang sama.

Jika merujuk pada bahasa Inggris, WC (water closet) mengacu pada ruangan yang didalamnya terdapat toilet untuk membuang urin atau feses. 

Nah, apakah penggunaan kata toilet sudah pada tempatnya? tentu ini menjadi sebuah pertanyaan yang layak untuk didiskusikan. Banyak sekali kata serapan dalam bahasa Inggris yang keluar dari rel penggunaannya jika merujuk pada konteks kata.

Hal ini lambat laun menjadi masalah, walaupun memang jarang dipermasalahkan. Dalam bahasa Inggris, toilet berarti tempat yang dipakai untuk buang hajat, khususnya BAB.

Memang antara bahasa Inggris orang Amerika dan penduduk Inggris juga terdapat perbedaan dalam hal kosa-kata berhubungan dengan toilet. 

Misalnya, orang Amerika condong menggunakan restroom untuk sebuah ruangan luas yang umumnya digunakan di tempat umum seperti stasiun kereta api, restoran, tempat pembelanjaan, dll.

Lain halnya ketika benda yang sama terletak di rumah, orang Inggris dan Amerika sama-sama memakai kata bathroom. Sedikit perbedaan hanya pada ada tidaknya bathtub di dalamnya. Bagi Inggris, bathroom memang identik dengan bathtub.

Intinya, jika sedang di tempak publik, jangan sekali-kali mengatakan "where is the bathroom?" karena maknanya anda hendak mandi. Sama halnya ketika anda berkata "is there a toilet here?" tentunya terdengar sedikit tidak sopan.

ketika ingin pergi mencuci muka di kamar mandi, jangan pernah berkata "I want to wash my face in the toilet". kalimat ini akan terdengar mejijikkan.

Anak-anak di Amerika bisa berkata "Can I go potty?" sebagai idiom, ini bermakna ingin ke toilet. Setiap negara punya keunikan tersendiri akan penggunaan kata. Kata "potty" bisa berbeda makna antara orang Amerika dan Inggris. 

Bagi orang Inggris, "potty" bisa berkmakna slightly crazy atau sedikit gila. Kata ini dipakai sebagai sebuah slang, layaknya penggunaan idiom di Amerika.

Selain toilet, orang Inggris juga memakai kata "loo" untuk hal yang sama. Nah, bagi orang Inggris, kata "potty" bermakna sebuah mangkok yang dipakai anak-anak untuk diduduki sebagai toilet. Jika anak Amerika ke Inggris, maka akan terjadi kesalahpahaman tentunya.

Kembali ke orang Indonesia. Kata toilet bagi orang Indonesia sudah maklum digunakan sebagai tempat yag didalamnya bisa BAB, namun sering juga orang berkata "mau ke kamar kecil". 

Frasa "kamar kecil" dan "kamar belakang" digunakan sebagai pengganti kata toilet, tujuannya adalah untuk memperhalus bahasa agar tidak terdengar jorok.

Pertanyaannya, sejak kapan kata toilet digunakan di Indonesia dan apakah berasal dari serapan bahasa Inggris? jika iya, tentu saja ada perbedaan konteks penggunaan.

Di Inggris, baru setelah tahun 1850 air bisa dialirkan ke pipa-pipa yang kemudian di terhubung ke rumah-rumah. Kata bathroom sendiri baru populer  100 tahun kemudian setelah orang-orang miskin bisa mengaksesnya. Baru pada tahun 1928 kata toilet paper naik ke permukaan karena mulai dijual untuk publik.

Ketika orang Romawi datang ke Inggris, mereka membangun toilet umum yang diberi nama latrines. Uniknya, tempat buang hajat ini dibangun di atas tempat aliran air. Latrines terbuat dari kayu yang bisa diduduki 8 orang sekaligus.

Jadi, jangan membanyangkan ada sekat antar orang. Masing-masing duduk berseblahan ketika BAB. Pada masa ini, mereka masih memakai busa yang melekat pada sepotong tongkat kecil untuk membersihkan kotoran. 

Pada abad ke 17 dan 18, limbah tinja masih harus diletakkan kedalam tanah secara manual dan kemudian ada petugas kebersihan yang ditunjuk untuk mengambil limbah tersebut pada malam hari dan membuangnya ke suatu tempat yang lebih jauh dari kota.

Hanya raja-raja di Inggris yang memiliki toilet yang disebut Royal Loo pada abad ke 17. Namun, limbah tinja harus dibersihkan oleh orang yang ditunjuk, mereka dikenal dengan sebutan Groom of the Stool.

Dulunya, pada abad ke 15, orang eropa masih memakai potty dan menyimpannya dibawah kasur. Saat hendak BAB, mereka memakainya. Paginya, mereka akan membuang kotoran tersebut dari jendela atas rumah sambil beriteriak "Gardez L'eau!" artinya 'Awas.. ada air" Budaya inilah yang dipercaya sebagai munculnya kata potty di Inggris.

Sungguh terlalu!

Lain dulu, lain sekarang. Walaupun berbeda kata, toilet, WC, restroom, bathroom tetaplah sama pada kegunaannya secara umum. Ya, memang setiap negara punya sebutan dan kata yang diasosiakan dengan fungsi masing-masing.

Intinya, kata yang sama akan mengandung arti lain saat digunakan di negara berbeda. Bolehlah kita sebagai orang Indonesia tetap ke WC dan toilet untuk membersihkan muka, tapi tidak ketika sedang berada di Amerika. 

Semoga bermanfaat!

[masykur]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun