Hari mulai bangkit ditandai oleh cahaya matahari kian meninggi. Kedua kakinya melangkah meninggalkan rumah yang mulai sepi. Tangan kuangkat berdo'a menyampaikan hajat pada ilahi agar rejeki mendatangi.
Resah kumenanti, melihat awan mulai gelap. Kadang terbesit apakah hujan akan hinggap. Jauh disana kuberharap agar tubuhnya tak basah dalam harap.
Sekarung beras datang menyapa, terbungkus kuat di balik wajah yang usang. Menikmati senja yang datang menyapa dengan riang. Rasa ikhlas terhujam keras dalam jiwa, menutupi gelisah yang tak henti-hentinya menerawang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!