Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan Gadis Desa Menuju Kota

6 Juli 2022   18:31 Diperbarui: 6 Juli 2022   18:32 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pedesaan dan sungai https://www.gotravelly.com/

"bang Zian, maaf Zia hanya diam sedari tadi" ucap Kia.

Zian pun membalasnya "tak apa Kia, meninggalkan kampung halaman memang berat" Zian memang sudah lebih dulu merantau ke kota dan kebetulan pulang ke desa untuk megunjungi ibunya yang sedang sakit.

Kini Kia menutup kedua matanya sambil memeluk selembar foto adiknya yang ia bawa di saku bajunya. Satu-satunya foto yang ia punya untuk terus memeluk kedua adiknya dalam perjalanan.

Zian terus memacu mobil dengan cepat agar tidak dia bisa mengisi bensin di desa sebelah. Hanya ada satu SPBU untuk mengisi minyak dan akan di tutup ketika siang.

Angin berhembus kencang seiring hujan yang kian lebat. Jangkauan penglihatan Zian mulai terganggu, ia perlahan memelakan laju mobilnya dan menjaga penglihatan ke sisi kiri dan kanan.

Banyak binatang liar yang bisa saja melintas dan itu sangat berbahaya jika ia melaju dengan kecepatan tinggi. 

Setelah tiga jam melewati dua pegunungan, Zian akhirnya tiba di SPBU untuk mengisi minyak yang sudah berada di garis merah. "Untung saja kita tidak terlambat" ucap Zian.

Kia terbangun dan baru menyadari kini dirinya sudah melewati tiga pegunungan indah yang tidak dilihatnya. Tatapannya tetap pada foto kedua adiknya.

Zian turun dan segera mengisi bensin ke mobilnya dan merogoh kantung celananya untuk membayar. Disana ada toko kecil yang menjual sedikit makanan tradisional. Ia pun bergerak cepat untuk membeli beberapa makanan agar tak kelaparan di mobil.

"Berapa lama lagi, bang Zian?" tanya Kia.

"Kalau cuaca bagus kita bisa tiba di kota empat jam lagi", ucap Zian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun