Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dua Kebiasaan Orangtua yang Merusak Otak Anak

18 November 2021   18:53 Diperbarui: 20 November 2021   00:45 6182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi gambar: www.parents.com
Ilustrasi gambar: www.parents.com

Misalnya anak perempuan dikenalkan dengan bumbu masak, alat-alat dapur, dan kegiatan membersihkan rumah. Tujuannya bukan membiarkan mereka melakukan, tapi lebih kepada melatih.

Seiring umur bertambah, anak akan mulai perlahan memahami dan tergerak untuk membantu orangtua. Namun, jika anak didiamkan saja tanpa dikenalkan dengan hal-hal simpel diatas maka sampai besar mereka tidak memahami cara membantu orangtua.

Anak laki-laki misalnya bisa diajak oleh ayahnya untuk membersihkan rumah seminggu dua kali dan melakukan aktifitas berkebun. Perlahan tapi pasti ini akan membentuk rasa tanggung jawab pada anak.

Begitu juga saat berbelanja, ajak anak untuk sama-sama ke toko, pasar atau mini market agar mereka bisa belajar tentang kebutuhan harian di rumah.

2. Membiarkan anak Jajan Sembarangan 

Nah, jajan sembarangan bukan hanya perkara kesehatan tapi juga tentang melatih pola pikir (mindset). Membiarkan anak jajan sembarangan akan membentuk kebiasaan negatif.

Makanan yang mengandung gula memiliki efek sangat buruk bagi otak. Khususnya pada makanan yang dijual untuk anak seperti permen, minuman dan kue memiliki sumber gula.

Konsumsi gula bisa membuat otak lemah sehingga daya pikir berkurang. Disisi lain, organ tubuh seperti ginjal dan pankreas bisa mengalami gangguan jika terus menerus bekerja menetralisir gula dalam tubuh anak.

Ini baru dari segi kesehatan, dari sisi keuangan membiarkan anak jajan tanpa kontrol akan membuat mereka gagal membentuk pola pikir yang positif tentang cara menghabiskan uang dengan bijak.

Anak-anak memang belum memahami fungsi uang, tapi orangtua bisa melatih untuk mendidik anak memahami cara menggunakan uang dengan baik.

Misalnya, dari kecil anak bisa dibiasakan jajan makanan sehat dan diberikan nominal uang yang tetap. Tujuannya agar anak paham konsep pemasukan dan pengeluaran dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun