Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Hal Penyebab Utama PNS Tidak Produktif

23 September 2021   12:47 Diperbarui: 26 September 2021   22:09 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov Riau mengenakan masker saat mendapat giliran masuk bekerja di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Riau.| Sumber: ANTARA FOTO/FB Anggoro

Ritme kerja pagi ke sore membuat waktu bersama keluarga hilang. Sehingga banyak keluarga yang juga tidak memiliki waktu bersama, bahkan ada yang harus bekerja akhir pekan demi karena atasan.

Kalau atasan memiliki manajemen kerja yang jelas dan cerdas, hal ini bisa diatasi dengan pola kerja terstruktur dengan teamwork. Pola kerja PNS sangat terikat oleh waktu, alhasil mindset pegawai tertuju pada pergi pagi pulang sore.

Padahal inti bekerja itu bukan pada how long tapi how effective. Artinya, untuk apa kerja berjam-jam tapi tidak terstruktur. Malah ini membuat pegawai hadir ke kantor hanya untuk absen, selesai itu malah hilang ditelan alam. 

Fungsi leader dalam institusi seakan tidak terlihat. Ini menjadikan ritme bekerja tidak terarah. Dalam banyak kasus masyarakat menunggu lama hanya untuk pengurusan yang simpel. Alasannya terkadang hanya karena atasan tidak ditempat atau orang yang mengurus lagi pergi keluar. bukankah ini pola kerja yang lucu sekali?

Bayangkan betapa masyarakat dirugikan dengan pola kerja pegawai seperti ini. Ada yang datang jauh-jauh tapi harus kembali beberapa kali, uang habis untuk transportasi tapi hasil nihil.

Lalu, pegawainya hanya santai-santai saya seakan tidak bersalah dan biasa saja. Seharusnya dengan sistem kinerja pegawai seperti ini sudah bisa diberhentikan karena tidak layak. Untuk apa menggaji orang yang tidak punya kinerja baik. Buang saja jauh-jauh agar tidak menjadi penyakit di tengah masyarakat.

5. Sistem Tes/Seleksi yang tidak Tepat

Seharusnya ini alasan nomor 1, tapi ya saya tulis aja terakhir khusus buat yang serius baca. Sistem seleksi PNS sangat menguntungkan satu pihak dan merugikan banyak pihak.

lah, yang benar? emang kenapa?

Begini, semua calon PNS itu dites dengan sistem CAT yang terdiri dari tiga penilaian. Mereka yang mencapai ambang batas bisa lanjut ke tes tahap kedua, tes kompetensi bidang. Lalu, apa yang terjadi pada orang yang sebenarnya pinter di bidangnya tapi duluan jatuh karena nilai CATnya rendah? hmmm. ya jelas terlempar keluar.

Sekarang logikanya begini, kalau kita mau menjaring ikan hiu, kira-kira jaringnya di tengah laut atau di tepian? Saya rasa jelas ya ikan hiu itu bermain di tengah lautan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun