Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Manfaat Bermain untuk Melahirkan Kreativitas pada Anak

3 September 2019   09:28 Diperbarui: 6 Januari 2023   21:20 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
blog.schoolspecialty.com

Even as early as infancy, play fosters physical development by promoting the development of sensory exploration and motor skills.

Bermain dalam dunia anak bukan hanya sekedar aktifitas belaka. Walau bagi kebanyakan orang dewasa bermain tak lebih dari aktifitas fisik. Minimnya pengetahuan orangtua akan manfaat bermain menjadikan aktifitas bermain tidak menghadirkan ruang Kreatifitas pada anak. Padahal, Bermain memiliki manfaat luar biasa bagi tumbuh kembang anak dan munculnya kreatifitas tak terduga. 

Anak, sejak dalam kandungan pun sudah mulai bermain dengan menggerakkan anggota tubuhnya walau dalam ruang yang sangat terbatas. Baru ketika lahir seorang bayi mulai mengaktifkan semua panca indra secara bertahap sesuai dengan fungsinya masing-masing. 

Umumnya bayi memiliki fase tersendiri dari mulai merespon, menggerakkan tangan, telungkup, berbalik, merangkak dan perlahan berjalan. Semua proses ini berjalan seiring bertambahnya usia bayi. 

Setiap bayi tentu memiliki tahap tumbuh kembang yang berbeda dengan bayi lainnya. Ada sebagian yang lebih awal berjalan dan sebagian lainnya lebih cepat berbicara. 

Kesalahan disebagian besar orangtua adalah minimnya ilmu pengetahuan tentang tahapan tumbuh kembang anak. Sehingga seringkali kita melihat orangtua yang ABSEN mendampingi anak saat mereka mulai aktif bergerak. Padahal kehadiran orangtua saat aktif mulai aktif bergerak sangat membantu terbentuknya Kreatifitas pada diri anak. 

Saat anak mulai tertarik untuk menyentuh benda saat itulah proses kreatifitas hadir. Keingintahuan dalam diri seorang anak mulai datang saat ia pertama kali mampu menggerakkan tangan untuk menyentuh benda. Pada tahapan ini orangtua harus bisa menfasilitasi benda-benda yang berbeda untuk memancing anak mengeksplor setiap benda sesuai keinginannya. 

Nothing reinforces the creative spirit and nourishes a child's soul more than providing large blocks of time to engage in spontaneous, self-directed play throughout the day

Waktu bermain bagi anak merupakan aset kreatifitas masa depan. Saat anak bermain saraf motoriknya aktif dan imajinasinya bekerja. Tidak sedikit orangtua yang menganggap bermain hanya menghabiskan waktu sehingga anak condong pasif dan kemampuan saraf motorik mereka melemah. Proses belajar terlahir dari bermain. Anak yang waktu bermainnya sedikit akan berpengaruh pada minat belajar ketika besar. 

Proses bermain yang benar bagi anak adalah membiarkan mereka melakukan sesuai keinginannya. Jangan melarang anak melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Biarkan anak aktif bermain dengan barang yang mereka suka. Fungsi orangtua adalah mendampingi dan mengarahkan. Jika anak dilarang maka kreatifitas tidak akan pernah muncul. 

The more varied experiences children have in their lives, the wider the range of creative expression.

Kreatifitas pada anak erat kaitannya dengan pengalaman yang mereka dapat dalam hidup. Anak yang hidup dalam lingkungan pasif akan condong menjadi pasif ketika dewasa. Sebaliknya, mereka yang dibesarkan dalam lingkungan aktif akan tumbuh menjadi pribadi yang aktif pula. 

Kreatifitas tidak muncul otomatis ketika dewasa. Pengalaman bermain saat kecil punya andil besar menciptakan seseorang dengan tingkat kreatifitas tinggi. Apapun pekerjaan seseorang saat dewasa merupakan cerminan pola bermain saat kecil. Intinya, orangtua punya peran besar memandu dan mengarahkan anak menjadi seorang pemimpin besar yang memiliki aset kreatifitas. 

Emphasize process rather than product

Penting bagi orangtua untuk fokus pada proses. Kreatifitas muncul secara bertahap sejalan berkembangnya imajinasi anak. Saat mendampingi anak orangtua perlu bersabar dan terus memberi dukungan bagi anak. 

Biarkan anak mencoba dan terus mencoba untuk mencaritahu segala hal baru. Saat mencoba sesuatu hakikatnya anak belajar melalui proses. Pada akhirnya kita sebagai orangtua akan melihat hasil dalam bentuk yang berbeda. 

Product tak mesti muncul seketika. Bisa jadi saat mereka menjadi arsitektur terkenal dan berhasil mendesain bangunan bermanfaat idenya muncul dari proses bermain saat kecil. Atau seorang dokter berhasil menemukan obat untuk penyakit langka berawal dari proses memetik dedaunan di taman rumah. Bahkan, seorang penulis hebat bisa menghasilkan karya fenomenal dari memori masa kecil bersama ibu dan ayah. 

Lantas, jika semua berawal dari rumah. Kenapa kita harus repot mencari sekolah mahal? Sudahkah kita meluangkan waktu bermain bersama anak? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun