Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Garis Takdir

19 Juni 2016   18:34 Diperbarui: 19 Juni 2016   18:44 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita tak pernah tahu kemana akan terhempas 

Hidupku ini tak mengacu pada kompas

Kadang kita bingung tujuan langkah ini

Ikhlaskan tanpa harus menangisi

 

Binatang liar di dalam hutan tak pernah risau akan makanan


Begitupun tumbuhan di pucuk pegunungan 

Sungguh perkara rejeki sudah terjamin

Tak perlu engkau takut miskin

 

Kapal yang karam hilang dalam lautan

Tak mungkin ia singgah ke daratan

Bukankah kita tak pernah tahu sebuah rahasia

Karena itu milik yang maha kuasa

 

Hiduplah seperti air 

ia tak pernah bertanya kemana akan mengalir

Layaknya angin yang bertiup kemana saja

Tapi ia selalu bersahaja

 

Lepaskan harapan yang berlebihan 

Bukankah hidup ini sudah ada tujuan? 

Ikuti saja takdir yang sudah tertulis

Kabut yang pekat pasti akan menipis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun