Pendapat saya tentang artikel Bapak Drs. Study Rizal LK, Â fenomena joget yang dilakukan oleh sebagian wakil rakyat di tengah situasi penderitaan publik merupakan sebuah cerminan hilangnya kepekaan sosial. Tindakan tersebut bukan sekadar hiburan, Sebagai wakil rakyat, seharusnya mereka menjadi teladan dalam bersikap. Gestur maupun simbol yang ditampilkan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan publik. Ketika wakil rakyat lebih menonjolkan euforia, sementara rakyat masih berjuang menghadapi masalah ekonomi maupun sosial, maka wajar jika publik merasa kecewa.
Saya memandang bahwa "joget di atas luka" tidak hanya soal joget semata, tetapi juga gambaran bagaimana komunikasi politik kehilangan empati. Rakyat berharap wakilnya bisa menunjukkan sikap yang solutif, rendah hati, dan mendengar, bukan justru memperlebar jarak dengan sikap yang terkesan tidak peduli.
Ke depan, menurut saya, elite politik perlu lebih berhati-hati dalam setiap tindakan yang ditampilkan di ruang publik. Rakyat tidak menuntut kesempurnaan, tetapi minimal ada rasa empati dan kesadaran bahwa mereka hadir karena mandat rakyat. Dengan begitu, kepercayaan publik tidak semakin terkikis hanya karena sikap yang terlihat sepele, tetapi bermakna besar di mata masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI