Gegara cuitan lemes Kristen Gray saya jadi membuka memori 15 tahun lalu.
Kala itu tahun 2014-2015 saya berkesempatan mengajar di sekolah internasional. Jadilah selama dua tahun itu saya berinteraksi secara inten dengan bule-bule.
Bukan hanya murid-muridnya yang berkebangsaan asing tapi juga guru-gurunya. Mereka dari negara Filipina, Australia dan Kanada. Bagaimana kondisinya?
Secara umum saya tidak menemui benturan budaya selama bergaul dengan para WNA. Kalau mau dicari-cari, seperti dituturkan seorang Kompasianer lain, paling perbedaan pemberian salary aja. Bedanya seperti bumi dan langit. Selebihnya it's oke.
Belajar dari Bule
Berikut ini hal-hal yang mengesankan saya dari para bule.
Pertama, semangat belajar yang tinggi.
Terus terang kita harus acung jempol untuk semangat belajar mereka. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah terpatri sejak kanak-kanak.Â
Belajar atau pun mengerjakan tugas sudah menjadi hukum wajib. Anak-anak keturunan Jepang saya melihatnya semangat belajarnya paling tinggi.