Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salah Asuhan, Mendidik Anak dengan Kasih Sayang

26 Oktober 2020   12:29 Diperbarui: 26 Oktober 2020   12:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah asuhan begitu kami menyebutnya. Bukan dalam artian negatif tapi terlalu berlebihan dalam melindunginya. Over protektif.

Untuk menggambarkan betapa dia sangat bergantung kepada orang tuanya, sampai tamat SMA kemana pun pergi anak kami itu harus saya antar jemput. 

Pulang kerja kelompok atau seusai kegiatan ekskul serta perlombaan saya harus siap menjemputnya. Keberaniannya untuk pergi atau pulang sendirian kurang. Jadi saya harus senantiasa stand by sebagai tukang ojek.

Ada yang unik 2 anak perempuan saya. Mereka tidak mau belajar atau mengendarai motor sebelum usia 17 tahun. Alasan mereka belum cukup umur untuk mendapatkan SIM. Bagus kan !

Anak saya yang pertama baru bisa dan mau belajar motor setelah kelas 3 SMA hampir lulus. Bahkan anak saya, perempuan juga, saat ini sudah kelas 3 SMK seperti kakaknya belum mau belajar naik motor.

Positifnya dengan anak perempuan saya, kami menjadi sangat akrab..Boleh dibilang seperti pepatah, anak perempuan adalah anak bapaknya. Kemana pun anak kami pergi selalu saya harus mengikutinya juga.

Begitulah pengalaman kami membesarkan dan mendidik anak perempuan kami. Setiap tindakan yang kita ambil tentu ada sisi positif dan negatifnya. Selalu ada hikmah tentunya.

Jkt, 261020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun