Mohon tunggu...
Andi Nur Baumassepe
Andi Nur Baumassepe Mohon Tunggu... Adalah seorang dosen, konsultan bisnis Manajemen dan Peneliti

berkecimpung dalam dunia konsultan bisnis dan manajemen, serta pengajar di Universitas Hasanuddin. Membantu Startup dalam scale up bisnis, pengembangan bisnis model dan matching investor skema Private equity. Membantu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan dan dunia Industri. Silahkan kontak baumassepe@fe.unhas.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Generasi X yang eksis di zaman now !

18 Mei 2025   11:57 Diperbarui: 18 Mei 2025   11:57 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya, generasi X---lahir 1965-1980, anak-anak era gemerlap Orde Baru. Soeharto adalah tokoh kami. Masa kecil tuh kayak lagu *"We Will Rock You"*-nya Queen: stabil, optimis, tapi tetep "rebel"!
Pas jaman SD-SMA, ekonomi negara kita, Indonesia lagi "naik daun". 

 Para ekonomi, Menteri pada bangga ngomongin pertumbuhan 7-8%, ekspor meroket, pabrik dibangun di mana-mana. Minyak? Wow kasih cuan! Tapi saya mah cuek, yang penting bisa beli kaset Guns N' Roses atau Metallica. Rock on!


Zaman Old tapi Keren: Walkman, MTV, & Nongkrong Depan Rumah
Saya itu generasi terakhir yang ngerasain "slow living" sebelum internet bikin semua serba cepat. Iya kan?
Dulu, keren didefinisikan punya Walkman Sony yang bisa diputar sambil naik sepeda BMX.


Nongkrong depan rumah? Auto jadi ritual wajib!  Sambil dengar lagu God Bless, Ikang Fauzi di radio, ngobrolin gebetan, atau sekadar ngetem buat liat cewek-cewek lewat depan rumah.


MTV? Itu tayangan wajib! Dari lagu Bon Jovi sampe iklan Favorit indomie itu.
---Kamu masih hafal dan ingat ngak?


Tentu beda sama generasi sekarang yang komunikasinya lewat DM Instagram, tiktok. Belum lagi sibuk hanya buat konten-konten esek-esek.


Jaman dulu saya masih komunikasi masih lewat surat kertas, kartu pos atau telpon rumah, good old days! Tidak ada berita hoax. Otak kita fresh, tidak di jejali beranda, atau reels yang isi kontan receh, dan sampah.
Sekarang umur saya udah kepala 4-5. Puncak karir, duit mungkin udah cukup. bisa juga..., anak-anak udah pada remaja atau malah nikah!


Ada yang udah jadi kakek-nenek muda---eh, cucu pertama tuh bikin hati meleleh, tapi badan makin pegel!
Mala disuruh jaga cucu, ...  


Saya bisa dianggap "role model"  sama Gen Z yang suka nanya: *"Pak, dulu main game pakai kaset Nintendo itu gimana sih?"
Atau Millennials yang penasaran kenapa saya bisa setia kerja di perusahaan 20-30 tahun tanpa *mental breakdown*.
Jawabannya? Saya generasi jembatan: paham disiplin ala Baby Boomer (ortu saya yang lahir 1945-1965), tapi juga bisa *flexible* pakai  TikTok dan chat GPT.


Dibilang Kurang Bersyukur? Santai, Bro!
Orang tua saya (Baby Boomers) suka menyindir: Dasar Gen X, sukanya kongkow, jalan-jalan, jarang di rumah!
Ya saya emang doyan reunian, touring motor, atau road trip ke gunung---


So what?  Hidup saya dulu sempat susah (ingat krisis 98?), tapi saya pilih *move on* sambil nikmati hidup.
Bukan nggak bersyukur, tapi saya tau caranya *balance* antara kerja keras dan main keras, dan main game. he.. he.. he.
Tantangan Masa Depan: Hadapi Chaos dengan Logika & Nostalgia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun