Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Roman

Aksi Pendekar Seruling Sakti Tuntut Tahta

7 September 2023   05:47 Diperbarui: 8 September 2023   04:20 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hai, Danang, keluarlah dari istana! Ini Aku Adi, Pendekar Seruling Sakti, pewaris tahta Kerajaan Matraman Raya yang sesungguhnya! Lawan aku, Danang!" teriak Adi di luar istana.

Aksi Adi ini kemudian menimbulkan kerumunan, karena ada orang-orang yang mulai berdatangan untuk melihat. Sementara di dalam istana, Ustaz Bondan Kaja, Putri Raisa, Putri Biyan dan Dewi Anya serta bayi Pangeran Musthofa masih terdiam melihat aksi Adi itu.

"Apakah itu pemuda kurang ajar yang kita temui di Pasar klewer waktu itu, Putri Raisa?" tanya Putri Biyan.

"Bisa jadi, Bunda. Kalau melihat keberaniannya mengaku bernama Adi dan wajahnya mirip Raja Adi, apakah pemuda itu ada hubungan dengan Raja Adi?" jawab Putri Raisa, juga bingung.

"Paduka ... di manakah ... gerangan Paduka berada?" isak Dewi Anya sambil menggendong Pangeran Musthofa.

"Putri Raisa, apakah tidak sebaiknya kita mengirim utusan untuk menjemput Ayahanda Pujangga Halim ke istana?" usul Ustaz Bondan Kaja.

"Tapi menurut prajurit, istana seperti sudah dikepung oleh kerumunan orang yang mulai mengelu-elukan Adi, anak muda itu. Kabarnya Jendral GaZa, juga berada di sana. Astagfirullah, Danang, Paduka ini sedang berada di mana? Kemarin hilang karena bermain-main di Tanah Perdikan Malembang di tepian Kali Gajah Wong. Alhamdulillah sudah ketemu. Sudah pula menikah dengan menantuku yang cantik Dewi Anya. Kok sekarang menghilang lagi, Paduka ... Paduka ... Putra tunggalku," tangis Putri Raisa.

"Danang, ayo keluar! Aku anak tunggal Raja Adi. Akulah pewaris tahta Kerajaan Matraman Raya yang sah. Keluar dan turun kau dari tahtamu, Danang!" teriak Adi yang suaranya terdengar sampai ke dalam Istana Kerajaan Matraman Raya. Masyarakat banyak pun semakin memenuhi lapangan di luar istana karena Danang, Sayidin Panotogomo, Raja Kerajaan Matraman Raya belum ke luar juga.

"Kanda Ustaz Bondan Kaja, apa yang harus kita lakukan?" tanya Putri Raisa.
Ustaz Bondan Kaja sedang serius berdoa. Mulutnya berkomat-kamit tanpa terdengar suara. Kalaupun muncul suara yang paling sering adalah Astagfirullah.

"Ayo Danang cepat keluar! Kalau tidak keluar juga. Istana ini akan kurusak dengan Seruling Sakti milikku!" teriak Adi.

"Raja Danang, ayo keluar!" teriak masyarakat yang mulai banyak yang mendukung Adi, karena melihat Danang tidak keluar juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun