Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Runtuhnya Dinding Segitiga Bumi

8 Desember 2019   08:15 Diperbarui: 8 Desember 2019   08:17 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rephaker.blogspot.com

sebelumnya

Runtuhnya_Dinding_Segitiga_Bumi

"Paman Sengkuni berpikir bahwa Segitiga Bumi akan mampu menjadikan Duryudana tokoh yang tidak tertandingi ??" seru Sri Kresna.

"Apakah paman Sengkuni lupa bahwa Bima sebagai Banteng Padawa, Ksatria yang teguh pendirian, berbudi bowo leksono, telah menemukan Air Suci Perwitasari.
Dalam situasi gelap di dasar lautan dalam, Bima telah bertemu dengan Dewa Ruci. Situasi gelap yang akan selalu menyelimuti setiap orang yang hidup di muka bumi.

Sesungguhnya dalam situasi kegelapan tetap dapat ditemukan 4 warna sesuai unsur unsur yang ada pada setiap diri dan seluruh jagad raya yang terbentang sangat luas. Warna merah, sebagai lambang api, sesuai dengan nafsu amarah. Warna hitam, sebagai lambang angin, sesuai  dengan nafsu aluamah. Warna kuning, sebagai lambang air, sesuai dengan nafsu sufiah. Warna putih sebagai lambang tanah, sesuai dengan nafsu muthamainah.

Nafsu amarah, yang menimbulkan munculnya rasa benci, sombong, kecepatan, yang dapat mendorong sifat Adigang pada manusia.

Nafsu aluamah, yang menimbulkan rasa lapar, rasa ingin berpuas diri, rasa untuk berkuasa, yang dapat mendorong sifat Adigung.

Nafsu sufiah, yang menimbulkan rasa ingin mendapat pujian, bermegah-megah dalan pesta, rasa ingin dihargai, rasa paling pandai, yang dapat mendorong sifat Adiguna." jelas Sri Kresna.

"Tahukah paman Sengkuni, bahwa Segitiga Bumi yang telah menguasai Duryudana adalah Segitiga yang membentuk dinding kegelapan!" tegas Sri Kresna.

"Kegelapan bagaimana ??
Orang dengan nafsu amarah Duryudana bisa berkuasa dan berkuasa lagi.

Nafsu aluamah membuat Duryudana wilayahnya tambah besar. Dari Astina masih ditambah lagi Indraprasta milik Pandawa, berada di wilayah Duryudana.

Nafsu Sufiah membuat Duryudana dikelilingi Segitiga Langit Maharesi Bhisma, Guru Dorna dan Adipati Karna." sergah Sengkuni.

"Paman Sengkuni, Segitiga Bumi yang mempengaruhi Duryudana telah membuatnya shummun bukmun umyun yang mendorong kegelapan melingkupi Duryudana.

Nafsu Sufiah keinginan Duryudana berada pada posisi tinggi, dengan Segitiga Langit, telah membuat Duryudana tuli. Tidak mau mendengar saran apalagi kritik dari pihak sebelah.

Nafsu aluamah yang cenderung membuat Duryudana kenyang dengan wilayah yang semakin besar, jalan yang semakin panjang, membuat Duryudana bisu. Tidak mampu lagi berbicara banyak, karena yang dilakukan jauh dari janji janji yang diucapkan.
 
Nafsu amarah mendorong Duryudana ingin selalu berkuasa sehingga buta, tidak mau melihat kebenaran yang terjadi di masyarakat, apalagi kalau yang memviralkan pihak sebelah." tegas Sri Kresna.

"Dalam kondisi gelap, ketiga warna merah, hitam dan kuning, api, angin dan air yang melambangkan nafsu amarah, nafsu aluamah dan nafsu sufiah harus ditundukkan dengan mendorong dominannya nafsu muthmainah.

Sebagaimana tanah, mau dicangkul, mau ditanami, bahkan kesadaran terakhir bahwa kita akan kembali ke tanah, sebelum menuju alam akherat, dapat mendorong dominannya warna putih dan tumbuhnya nafsu muthmainah pada setiap diri manusia.

Itulah yang dilakukan Bima pada saat menemukan Air Suci Perwitasari.

Dinding dinding Segitiga Bumi itu harus diruntuhkan dengan nafsu muthmainnah, sebagaimana telah diwariskan Sunan Kalijaga pada jaman keemasannya, yang ditandai dengan Bima Suci." jelas Sri Kresna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun