Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

MotoGP: Geliat Pabrikan dan Opera Sabun Demi MotoGP Menarik

25 November 2019   16:21 Diperbarui: 27 November 2019   12:46 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tito Rabat dipertahankan Reale Avintia Racing hingga 2021 | Foto Motogp.com

Tito Rabat dipertahankan Reale Avintia Racing hingga 2021 | Foto Motogp.com
Tito Rabat dipertahankan Reale Avintia Racing hingga 2021 | Foto Motogp.com
Pembalap yang kerap dijuluki Sultan itu dinilai tak memiliki prestasi yang menonjol. Selama 14 tahun kiprahnya di grandprix motor, pemuda Ceko itu hanya mampu meraih 2 kali podium. Sekali menang di Valencia dan sekali podium ke-3 di Motegi, keduanya di helatan Moto 2 musim 2010. Dengan kondisi seperti itu, Abraham seolah menjadi "target pembersihan" yang dilakukan oleh Dorna agar Motogp menyajikan pertarungan yang lebih menarik. 

Pengganti Abraham tak lain adalah Zarco. Naiknya status Reale Avintia Racing merubah keputusan pembalap Perancis itu. Jaminan mendapatkan Demosedici GP19 seperti yang digunakan Dovizioso tahun ini, membuat Zarco lebih percaya diri dan mengurungkan niatnya untuk turun kelas ke Moto 2 agar kompetitip. Sebagaimana diketahui, tim-tim di Moto 2 menggunakan mesin yang sama yakni Triumph 750 cc 3 silinder.

Bagaimana dengan Yamaha? Saat ini mereka kedatangan rookie yang cukup bersinar, Fabio Quartararo yang membalap bersama tim satelit, Petronas SRT. Pekerjaannya yang impresif bukan tak mungkin membuatnya masuk dalam bursa pembalap utama Yamaha 2021. Dan itu pun diakui oleh Direktur Teknis Yamaha, Lin Jarvis. 

Namun nampaknya Yamaha mengalami kesulitan untuk menentukan pembalap yang akan dipertahankan di tim utamanya, Rossi atau Vinales. Menjadi pembalap ke dua saat kompetitip tentu bukan menjadi tujuan Vinales. Dan Yamaha sudah pasti melihat hal itu. Selama 3 tahun bergabung dengan pabrikan garputala, prestasi MVK lebih gemilang daripada Rossi. Namun Jarvis mengatkan bahwa Rossi pun masih punya nilai lebih di Yamaha. Jika saja Rossi mau pensiun di penghujung 2020, tentu beban Jarvis akan lebih ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun