Mohon tunggu...
Masfik Seven
Masfik Seven Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi

Bismillah! Lillah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diplomasi Islam Masa Khilafah Bani Abbasiyah

1 November 2019   23:33 Diperbarui: 2 November 2019   02:39 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DIPLOMASI PADA MASA KEPEMIMPINAN HARUN AL-RASYID

Harun al-Rasyid lahir pada 17 Maret 763 di Teheran, Iran. Ia menjadi khalifah pada tahun 170 H (786 M) di usia 23 tahun. Harun Al-Rasyid adalah kalifah kelima dari kekalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 170-186 H / 786-803 M. Ayahnya bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi adalah kalifah yang keempat. Ibunya Jurasyiyah dijuluki Khayzuran berasal dari Yaman (Fatah, 2015).

Khalifah Harun Al-Rasyid kerap kali melakukan hubungan diplomatik melalui surat-menyurat dengan Kerajaan Romawi yang saat itu dipimpin oleh Ratu Irene. Awal tahun 187 H menjadi momentum awal Khalifah Harun Al-Rasyid menunjukkan kekuatannya. Harun Al-Rasyid bersama pasukan Abbasiyah mengepung Konstantinopel. Akhirnya, Ratu Irene memutuskan untuk tunduk dan mengakui kekuasaan Daulah Abbasiyah. Ratu Irene pun sepakat untuk membayar pajak (jizyah) dan menyatakan taat kepada Harun Al-Rasyid.

Namun, kondisi damai Daulah Abbasiyah dan Bizantium Romawi ini terusik, setelah kepemimpinan Ratu Irene digantikan oleh Raja Naqfur (Nicheporus). Raja Naqfur meminta Khalifah Harun untuk mengembalikan pajak yang pernah diberikan oleh pendahulunya. Permintaan tersebut disampaikan melalui surat dengan nada bahasa yang provokatif dan memicu perang. Akhirnya, peperangan pun tak terhindarkan, namun Raja Naqfur mampu ditaklukan oleh pasukan Abbasiyah (Sasongko, 2019). Akhirnya, Romawi pun menyerah dan menandatangi perjanjian damai, serta kembali membayar pajak jizyah.

Ketika Harun Al-Rasyid akan kembali ke Baghdad, beliau jatuh sakit. Ketika mendengar kabar itu, Raja Naqfur kembali melanggar perjanjian dan melakukan perlawanan di beberapa wilayah (Fatah, 2015).

Hubungan baik juga terjalin antara Khalifah Harun Al-Rasyid dengan Raja Prancis, Charlemagne. Keduanya sering bertukar utusan sekaligus membawa hadiah. Khalifah Harun pernah memberikan hadiah berupa jam air yang dapat bergerak dan Raja Charlemagne pernah memberikan kunci Baitul Maqdis dan Gereja Al-Qiyamah (Sasongko, 2019).

Daftar Pustaka

Fatah, N. (2015, February 15). Khalifah Harun Al-Rasyid dan 'Anjing Romawi'. Retrieved October 22, 2019, from Hidayatullah.com: https://www.hidayatullah.com/kajian/sejarah/read/2015/02/15/38992/khalifah-harun-al-rasyid-dan-anjing-romawi.html

Sasongko, A. (2019, April 30). Diplomasi Islam di Masa Abbasiyah. Retrieved October 22, 2019, from Khazanah Republika.co.id: https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/pqrbfp313/diplomasi-islam-di-masa-abbasiyah

Susmihara, & Rahmat. (2013). SEJARAH ISLAM KLASIK. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Syaefudin, M. (2013). Dinamika Peradaban Islam Perspektif Historis. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun