Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Cara Menjaga Kesehatan Selama Ramadan di Perantauan

18 Maret 2025   14:59 Diperbarui: 18 Maret 2025   13:34 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Cara Menjaga Kesehatan Selama Ramadan di Perantauan (Dibuat oleh Mas Denal dengan menggunakan Meta AI)

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Namun, bagi mereka yang sedang berada di perantauan, jauh dari keluarga dan lingkungan yang familiar, menjaga kesehatan selama berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri.

Perbedaan iklim, jenis makanan yang tersedia, hingga perubahan rutinitas sehari-hari dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental kita saat menjalankan ibadah puasa di negeri orang.

Oleh karena itu, penting bagi kita yang sedang merantau untuk lebih memperhatikan kesehatan selama bulan Ramadan agar ibadah puasa kita berjalan lancar dan kita tetap bisa beraktivitas dengan baik.

Meskipun jauh dari rumah, ada beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental selama bulan Ramadan di perantauan.

Dengan sedikit perencanaan dan perhatian ekstra, kita bisa melewati bulan puasa dengan sehat, bugar, dan penuh semangat.

Yuk, kita simak tiga cara penting untuk menjaga kesehatan selama Ramadan di perantauan!

1. Perhatikan Asupan Nutrisi yang Tepat dan Seimbang

Salah satu kunci utama untuk menjaga kesehatan selama Ramadan, terutama saat berada di perantauan, adalah dengan memperhatikan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang saat sahur dan berbuka.

Meskipun mungkin ada perbedaan dalam jenis makanan yang tersedia di perantauan dibandingkan dengan di tanah air, prinsip dasar pemenuhan nutrisi tetap sama.

Saat sahur, usahakan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti roti gandum, oatmeal, atau nasi (jika tersedia).

Karbohidrat kompleks akan memberikan energi yang bertahan lebih lama sehingga kita tidak mudah merasa lapar dan lemas selama berpuasa.

Jangan lupakan juga asupan protein yang cukup dari sumber seperti telur, susu, yoghurt, kacang-kacangan, atau daging tanpa lemak (sesuai dengan ketersediaan dan preferensi).

Protein membantu menjaga massa otot dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Sertakan juga buah-buahan dan sayuran dalam menu sahur kita untuk mendapatkan serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh.

Saat berbuka puasa, mulailah dengan makanan yang manis alami seperti kurma atau buah-buahan untuk mengembalikan kadar gula darah yang menurun setelah berpuasa.

Hindari makanan yang terlalu manis atau tinggi gula tambahan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis, membuat kita justru merasa lemas setelahnya.

Setelah itu, konsumsilah makanan utama yang mengandung karbohidrat, protein, serat, serta vitamin dan mineral yang seimbang.

Pilihlah metode memasak yang lebih sehat seperti direbus, dikukus, dipanggang, atau ditumis dengan sedikit minyak.

Hindari makanan yang digoreng berlebihan atau makanan cepat saji yang kurang nutrisi.

Perhatikan juga porsi makan kita saat sahur dan berbuka.

Makanlah secukupnya dan hindari makan berlebihan yang bisa membuat perut terasa tidak nyaman dan mengganggu kualitas tidur.

Jika memungkinkan, cobalah untuk memasak makanan sendiri agar kita bisa lebih mengontrol bahan-bahan dan kandungan nutrisinya.

Dengan memperhatikan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang, tubuh kita akan mendapatkan energi yang cukup untuk menjalankan ibadah puasa dan beraktivitas sehari-hari di perantauan.

2. Jaga Hidrasi Tubuh dengan Strategis

Selain asupan makanan, menjaga hidrasi tubuh juga sangat penting untuk kesehatan selama Ramadan, terutama saat berada di perantauan dengan iklim yang mungkin berbeda dari tanah air.

Saat berpuasa, kita tidak bisa minum selama kurang lebih 13 jam, dan dehidrasi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, dan penurunan konsentrasi.

Oleh karena itu, kita perlu pintar-pintar mengatur asupan cairan antara waktu berbuka dan sahur.

Usahakan untuk minum air putih minimal 8 gelas setiap hari.

Kita bisa membagi waktu minum ini, misalnya 2 gelas saat berbuka, 4 gelas di antara waktu berbuka dan tidur, dan 2 gelas saat sahur.

Bawalah botol air minum ke mana pun kita pergi agar kita bisa minum saat ada kesempatan di luar waktu berpuasa.

Selain air putih, kita juga bisa mengonsumsi minuman lain yang bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, seperti teh tanpa gula, air kelapa, atau infused water.

Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau teh kental, terutama saat sahur, karena kafein bersifat diuretik yang bisa menyebabkan kita lebih sering buang air kecil dan berpotensi menyebabkan dehidrasi.

Hindari juga minuman yang terlalu manis karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis.

Perhatikan juga kondisi cuaca di tempat kita merantau.

Jika cuaca sedang panas, kita mungkin perlu meningkatkan asupan cairan kita.

Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat di siang hari saat sedang berpuasa, terutama jika kita berada di tempat yang panas.

Jika memang harus beraktivitas di luar ruangan, usahakan untuk mencari tempat yang teduh dan beristirahat secara teratur.

Dengan menjaga hidrasi tubuh yang cukup, kita akan merasa lebih segar, berenergi, dan tidak mudah lelah saat menjalankan ibadah puasa di perantauan.

3. Kelola Stres dan Jaga Kesehatan Mental

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga sangat penting untuk diperhatikan selama Ramadan, terutama saat berada jauh dari keluarga dan lingkungan yang familiar di perantauan.

Merasa rindu kampung halaman, menghadapi perbedaan budaya, atau merasa kesepian bisa menimbulkan stres dan mempengaruhi kesehatan mental kita.

Oleh karena itu, penting untuk mencari cara-cara yang sehat untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental selama bulan Ramadan di perantauan.

Cobalah untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman di tanah air melalui panggilan video atau pesan singkat.

Berbagi cerita dan pengalaman Ramadan di perantauan dengan orang-orang terdekat bisa membantu mengurangi rasa rindu dan kesepian.

Cari dan bergabunglah dengan komunitas Muslim lokal di tempat kita merantau.

Berinteraksi dengan sesama Muslim bisa memberikan dukungan spiritual dan rasa kebersamaan yang kita butuhkan selama bulan Ramadan.

Ikuti kegiatan-kegiatan keagamaan atau sosial yang diadakan oleh komunitas Muslim setempat, seperti salat tarawih berjamaah, kajian agama, atau buka puasa bersama.

Manfaatkan waktu luang selama Ramadan untuk melakukan kegiatan yang kita sukai dan bisa membuat kita merasa rileks dan bahagia, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan hobi.

Jaga pola tidur yang cukup meskipun jadwal kita mungkin sedikit berubah selama Ramadan.

Istirahat yang cukup adalah kunci untuk menjaga vitalitas tubuh dan ketenangan pikiran, menciptakan keseimbangan yang diperlukan agar kita tetap bugar dan fokus.

Jika kita merasa overwhelmed atau kesulitan mengatasi stres, jangan ragu untuk mencari bantuan dari teman, keluarga, atau profesional jika diperlukan.

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, dan keduanya saling berkaitan.

Dengan mengelola stres dan menjaga kesehatan mental dengan baik, kita bisa menjalani bulan Ramadan di perantauan dengan lebih tenang, bahagia, dan penuh keberkahan.

Penutup dan Kesimpulan

Menjalankan ibadah puasa Ramadan di perantauan adalah pengalaman yang unik dan bisa menjadi momen yang sangat berharga.

Dengan memperhatikan tiga cara penting untuk menjaga kesehatan, yaitu asupan nutrisi yang tepat dan seimbang, hidrasi tubuh yang cukup, serta pengelolaan stres dan kesehatan mental yang baik, kita bisa melewati bulan suci ini dengan sehat, bugar, dan penuh semangat.

Ingatlah bahwa kesehatan adalah modal utama kita dalam menjalankan ibadah.

Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, kita bisa memaksimalkan ibadah kita di bulan Ramadan dan mendapatkan keberkahan yang melimpah meskipun berada jauh dari tanah air.

Semoga tips ini bermanfaat bagi Anda yang sedang menjalankan ibadah puasa di perantauan.

Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga Ramadan kali ini membawa kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan bagi kita semua!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun