Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau teh kental, terutama saat sahur, karena kafein bersifat diuretik yang bisa menyebabkan kita lebih sering buang air kecil dan berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Hindari juga minuman yang terlalu manis karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis.
Perhatikan juga kondisi cuaca di tempat kita merantau.
Jika cuaca sedang panas, kita mungkin perlu meningkatkan asupan cairan kita.
Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat di siang hari saat sedang berpuasa, terutama jika kita berada di tempat yang panas.
Jika memang harus beraktivitas di luar ruangan, usahakan untuk mencari tempat yang teduh dan beristirahat secara teratur.
Dengan menjaga hidrasi tubuh yang cukup, kita akan merasa lebih segar, berenergi, dan tidak mudah lelah saat menjalankan ibadah puasa di perantauan.
3. Kelola Stres dan Jaga Kesehatan Mental
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga sangat penting untuk diperhatikan selama Ramadan, terutama saat berada jauh dari keluarga dan lingkungan yang familiar di perantauan.
Merasa rindu kampung halaman, menghadapi perbedaan budaya, atau merasa kesepian bisa menimbulkan stres dan mempengaruhi kesehatan mental kita.
Oleh karena itu, penting untuk mencari cara-cara yang sehat untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental selama bulan Ramadan di perantauan.