Cobalah untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman di tanah air melalui panggilan video atau pesan singkat.
Berbagi cerita dan pengalaman Ramadan di perantauan dengan orang-orang terdekat bisa membantu mengurangi rasa rindu dan kesepian.
Cari dan bergabunglah dengan komunitas Muslim lokal di tempat kita merantau.
Berinteraksi dengan sesama Muslim bisa memberikan dukungan spiritual dan rasa kebersamaan yang kita butuhkan selama bulan Ramadan.
Ikuti kegiatan-kegiatan keagamaan atau sosial yang diadakan oleh komunitas Muslim setempat, seperti salat tarawih berjamaah, kajian agama, atau buka puasa bersama.
Manfaatkan waktu luang selama Ramadan untuk melakukan kegiatan yang kita sukai dan bisa membuat kita merasa rileks dan bahagia, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan hobi.
Jaga pola tidur yang cukup meskipun jadwal kita mungkin sedikit berubah selama Ramadan.
Istirahat yang cukup adalah kunci untuk menjaga vitalitas tubuh dan ketenangan pikiran, menciptakan keseimbangan yang diperlukan agar kita tetap bugar dan fokus.
Jika kita merasa overwhelmed atau kesulitan mengatasi stres, jangan ragu untuk mencari bantuan dari teman, keluarga, atau profesional jika diperlukan.
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, dan keduanya saling berkaitan.
Dengan mengelola stres dan menjaga kesehatan mental dengan baik, kita bisa menjalani bulan Ramadan di perantauan dengan lebih tenang, bahagia, dan penuh keberkahan.