"Maksudnya apa sih? Sebel, tahu!" Jawabmu pagi itu.
Pada pagi yang tak pernah ingkar
Bahkan matahari terbit
lebih indah dari bunga
Menyapanya
Seperti helaan nafas
Menerus tanpa jeda
Sadar atau tidak
terus saja
Acuh pada terik atau sengat cacinya
Menanyanya
Seperti detak detik
Menerus tanpa beda
Jengah atau tidak
terus saja
Jeda pada lelah atau rasa jenuhnya
Kerap menepi
Beranjak lagi
Harusnya pergi
Tak dirindu lagi
Langit begitu luas dan tinggi
Bumi begitu kecil
Bertemu pada cakrawala
Ada tapi tak nyata
Bosan
Membosankan
Sebal
Menyebalkan
Kata yang kerap kau layangkan
Aku tak bergeming
Lalu sepi
Menepi
Tak mampu bergegas
Meski tak ingin
kau pergi
Pada senja yang tak pernah lupa
Bahkan matahari terbenam
Pun lebih indah dari bunga
Lalu kembali