Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi: Selalu Kembali

3 Juni 2020   04:26 Diperbarui: 3 Juni 2020   04:29 41 3
"Maksudnya apa sih? Sebel, tahu!" Jawabmu pagi itu.

Pada pagi yang tak pernah ingkar
Bahkan matahari terbit
lebih indah dari bunga

Menyapanya
Seperti helaan nafas
Menerus tanpa jeda
Sadar atau tidak
terus saja
Acuh pada terik atau sengat cacinya

Menanyanya
Seperti detak detik
Menerus tanpa beda
Jengah atau tidak
terus saja
Jeda pada lelah atau rasa jenuhnya

Kerap menepi
Beranjak lagi
Harusnya pergi
Tak dirindu lagi

Langit begitu luas dan tinggi
Bumi begitu kecil
Bertemu pada cakrawala
Ada tapi tak nyata

Bosan
Membosankan
Sebal
Menyebalkan
Kata yang kerap kau layangkan
Aku tak bergeming
Lalu sepi

Menepi
Tak mampu bergegas
Meski tak ingin
kau pergi

Pada senja yang tak pernah lupa
Bahkan matahari terbenam
Pun lebih indah dari bunga

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun