Empat titik yang kuukur sejauh kaki melangkah. Lelah
tidak mengutuk diri ketika sudah tahu arti. Petang dan
kedatangan bilur selepas senja. Gelap
juga pengap di dalam dada.
Aku ingin tutup mata saja, melintasi celah
di antara mega. Berharap mimpi
terwujud tanpa usah merajut. Cahaya menertawai
harapku yang cemas sewaktu-waktu.
Kali kedua aku kemari, dulu
aku ke sini menikmati kepergian senja. Kini
aku kembali meratapi kepulangan,
menghadapi kehilangan. Tidak di sebelah
meja dengan kopi. Aku ingin beda. Di sudut lain
mengepul asap, menepi dari keramaian.
Satu jam dari sekarang, aku berwajah lain
melebur bersama tawa mereka dan berusaha lupa.
tayang di hipwee.com