Seluruh program tersebut tentu memiliki kontribusinya masing-masing terhadap pengurangan kawasan kumuh di Surabaya.Â
Namun, kontribusi ini perlu dirawat, dijaga, dan yang terpenting: dimasukkan secara formal dalam dokumen perencanaan jangka menengah daerah (RPJMD) agar terhubung langsung dengan kerangka SDGs.Â
Dengan begitu, pendekatannya tidak hanya proyek, tetapi menjadi sistematis, berkelanjutan, dan terukur.
Menutup Ketimpangan, Merawat Keberlanjutan
Keberhasilan Surabaya dalam indikator nasional tidak boleh membuat kita lalai melihat realitas warga yang belum tersentuh kemajuan.Â
Kawasan kumuh adalah cermin sosial sejauh mana pembangunan berpihak pada kelompok yang paling rentan.
Kota yang berkelanjutan bukan hanya soal trotoar lebar, taman indah, atau teknologi canggih, tetapi tentang menjamin hak dasar dan martabat setiap warga termasuk mereka yang tinggal di gang sempit dan bantaran sungai.Â
Di situlah sebenarnya keberlanjutan diuji.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI