Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs) terdiri dari 17 tujuan. SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, bertujuan untuk Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia (Bappenas, 2025).
Tujuan ini kemudian di konkretkan dalam beberapa indikator berikut:
3.1.1*
Angka Kematian Ibu (AKI).
3.1.2*
Proporsi perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya (a) ditolong oleh tenaga kesehatan; (b) di fasilitas kesehatan.
3.2.1*
(a) Angka Kematian Balita (AKBa); (b) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup.
3.2.2*
Angka Kematian Neonatal (AKN) per 1.000 kelahiran hidup.
3.3.1*
Jumlah infeksi baru HIV per 1.000 penduduk tidak terinfeksi.
3.3.2*
Insiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000 penduduk.
3.3.3*
Kejadian Malaria per 1000 orang.
3.3.3.[a]
Jumlah kabupaten/ kota yang mencapai eliminasi malaria.
3.3.4*
Insiden Hepatitis B per 100.000 penduduk.
3.3.5*
Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (a) Filariasis dan (b) Kusta.
3.3.5.[a]
Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi kusta.
3.3.5.[b]
Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis yang mencapai eliminasi.
3.4.1
Kematian akibat penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes atau penyakit pernapasan kronis
3.4.1.[a]
Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun.
3.4.1.[b]
Prevalensi tekanan darah tinggi.
3.4.1.[c]
Prevalensi obesitas pada penduduk umur 18 tahun.
3.4.2*
Kematian akibat bunuh diri (incidence rate)
3.5.1*
Cakupan intervensi pengobatan (farmakologi, psikososial, rehabilitasi dan layanan pasca intervensi) bagi gangguan penyalahgunaan zat.
3.5.2
Konsumsi alkohol (liter per kapita) oleh penduduk umur 15 tahun dalam satu tahun terakhir.
3.6.1*
Kematian akibat kecelakaan lalu lintas
3.7.1*
Proporsi perempuan usia reproduksi (15-49 tahun) yang memiliki kebutuhan keluarga berencana terpenuhi menurut metode kontrasepsi modern.
3.7.2*
Angka kelahiran remaja (umur 10-14 tahun; umur 15-19 tahun) per 1000 perempuan di kelompok umur yang sama.
3.7.2.[a]
Total Fertility Rate (TFR).
3.8.1*
Cakupan pelayanan kesehatan esensial.
3.8.1.[a]
Unmet Need Pelayanan Kesehatan.
3.8.2*
Proporsi populasi dengan pengeluaran rumah tangga yang besar untuk kesehatan sebagai bagian dari total pengeluaran rumah tangga atau pendapatan.
3.8.2.[a]
Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
3.9.1.(a)
Angka kematian akibat polusi rumah tangga dan polusi udara ambien (luar ruangan).
3.9.2.(a)
Angka kematian akibat air tidak aman, sanitasi tidak aman, dan tidak higienis.
3.9.3.(a)
Angka kematian akibat keracunan.
3.a.1*
Persentase merokok pada penduduk umur 15 tahun.
3.b.1*
Proporsi target populasi yang telah memperoleh vaksin program nasional.
3.b.2*
Total Official Development Assistant (ODA) untuk penelitian medis dan sektor kesehatan dasar.
3.b.3*
Proporsi fasilitas kesehatan dengan paket obat essensial yang tersedia dan terjangkau secara berkelanjutan.
3.c.1*
Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan.
3.d.1*
Regulasi kesehatan internasional dan kesiapsiagaan darurat kesehatan.
Implementasi dalam Konteks Pemerintah Kota
Jakarta, Indonesia
Pemerintah DKI Jakarta meningkatkan akses layanan kesehatan ibu dan anak melalui Posyandu Digital. Program ini memanfaatkan teknologi untuk mendata dan memantau kesehatan ibu dan anak secara real-time. Selain itu, fitur Jakarta Sehat dalam aplikasi super Jakarta Kita (JAKI) memudahkan warga dalam mengakses layanan kesehatan, termasuk jadwal vaksinasi, konsultasi dokter, dan informasi fasilitas kesehatan. (smartcity.jakarta.go.id, 2023)
Tokyo, Jepang
Pemerintah Tokyo menjalankan Kampanye Pencegahan Bunuh Diri dengan memantau tingkat stres pekerja di tempat kerja melalui survei berkala dan layanan konseling gratis. Selain itu, Silver Human Resource Centers mendukung lansia untuk tetap bekerja hingga usia 70 tahun dengan skema pekerjaan fleksibel dan bimbingan keterampilan kerja. Langkah ini membantu menjaga kesejahteraan mental dan ekonomi lansia di tengah populasi yang menua. (japan-forward.com, 2024)
Pemerintah kota memainkan peran kunci dalam implementasi SDG 3 melalui inovasi teknologi, kebijakan kesehatan mental, dan pemberdayaan kelompok rentan. Jakarta dan Tokyo menunjukkan bahwa strategi berbasis teknologi dan pendekatan sosial dapat meningkatkan akses layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Ke depan, kolaborasi lebih luas dengan berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk memastikan pencapaian SDG 3 secara menyeluruh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI