Mohon tunggu...
Haeruddin Syams Masagenae
Haeruddin Syams Masagenae Mohon Tunggu... lainnya -

coretantumasagenae.blogspot.com Pemerhati sejarah-budaya lokal Sulawesi Selatan, angota LSM SEMPUGI MAKASSAR

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Siapa Bilang Mahasiswa Makassar Hanya Pintar Demo? "Potret Kreativitas Mahasiswa KMP PNUP Makassar"

22 September 2013   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13798300831456802442

Salah seorang teman saya yang kuliah di Jakarta pernah mengatakan kepada saya, bahwa di Jakarta mahasiswa Makassar dikenal sebagai tukang demo anarkis. Sebagai mahasiswa makassar saya pribadi merasa risi mendengarnya, karna selama 4 tahun saya dikampus, saya sudah mengikuti puluhan aksi jalan bersama teman-teman di Makassar dan tidak ada satu pun demonstrasi kami yang anarkis. Menurut saya beberapa media nasional kurang adil dalam memberitakan potret mahasiswa Makassar, hampir semua aksi mahasiswa Makassar yang diberitakan hanya menampilkan ketika demonstrasi itu berujung bentrok antara pihak keamanan ataupun warga sekitar. dan sangat jarang kita dapatkan aksi damai yang diliput oleh media, apalagi kegiatan kreativitas mahasiswa Makassar hampir-hampir tidak pernah sama sekali diberitakan oleh media seperti yang dilakukan oleh salah satu Organisasi daerah Makassar (Organda Makassar) yaitu Kerukunan Mahasiswa Pinrang Politeknik Negeri Ujung Pandang ‘KMP-PNUP’ dengan melakukan kegiatan penggalangan danah Morning Café.

Minggu/22/09/2013 pukul 06.00 Wita 10 mahasiswa KMP-PNUP berkumpul di GOR Sudiang Makassar untuk melakukan kegiatan penggalangan dana morning café,kegitan ini dilakukan dengan cara menjual bubur kacang hijau kepada orang-orang yang sedang melakukan jogging. Saat istirahat biasanya pejoging membeli makan dan minum, dari situlah mereka berkreasi agar bubur mereka bisa terjual habis berhubung karna banyak sekali pedangan dipingir jalan halaman GOR sebagai saingan mereka. Beberapa dari mereka mendatangi pejoging yang sedang duduk santai beristirahat untuk menawarkan bubur dan yang lain tinggal dilapak menjaga jualan, harga 1 gelas bubur dijual sebesar Rp 5.000

[caption id="attachment_290099" align="aligncenter" width="560" caption="Foto bersama Mahasiswa KMP-PNUP setelah selesai Morning Cafe"][/caption]

Saya sempat melakukan wawancara bersama mahasiswa KMP-PNUP yaitu Addha, Ida, Dewi, dan Nurfah, katanya mereka membuat bubur kacang hijau itu jam 3 subuh tadi, setelah buburnya masak mereka berangkat ke GOR sekitar jam 5 subuh, alasannya jarak GOR dengan tempat mereka sangat jauh takutnya lambat sampai disana karna bisa saja bubur mereka tidak laku, keburu duluan sama penjual lain. Adapun dana yang digunakan untuk membuat bubur hanya Rp120.000 dan ketika bubur tersebut habis terjual mereka bisa mengdapatkan keuntungan sampai 1 juta’an. Uang hasil morning café tersebut akan digunakan untuk melakukan pengkaderan anggota baru dikampus ujur Nurfah salah satu panitia kegiatan pengkaderan KMP-PNUP.

Nurfah menambahkan, bahwa selama ini organisasi mereka tidak pernah meminta bantuan dana kepada lembaga donor atapun pemerintah setempat ketika merealisasikan kegiatan organisasi, karna terkadang instansi tersebut meminta timbal balik dari batuan dana yang diberikan. jadi mereka hanya melakukan kretivitas untuk mengumpulkan dana, seperti morning café, bazar makan-minum, menjual stiker, baju, gantungan kunci dan lain-lain.

http://coretantumasagenae.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun