Mohon tunggu...
Wisnu Sudiro
Wisnu Sudiro Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Orang Jogja yang jadi pegawai negeri sipil yang kantornya di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Presiden Umar di Indonesia

12 November 2011   10:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:45 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pak presiden Republik Indonesia baru dilantik kemarin, tapi sudah membuat heboh seantero negri. Di sebuah blog, beliau dikabarkan membawa karung beras masukgang di pemukiman kumuh kawasan Jakarta Pusat. Karung beras itu ditaruh di jok motor matik yang beliau kendarai sendiri dengan hati-hati. Di belakangnya, seorang ajudan mengikuti dengan motor lain yang juga membawa karung bahan makanan. Peristiwa itu di-posting di blog oleh seorang aktivis mahasiswa yang concern dengan pendidikan anak-anak pemukiman kumuh, yang kebetulan malam itu menginap di sana. Posting-an itu menyebar ke berbagai social media dan menjadi pergunjingan hangat.

Awalnya pak presiden berjalan-jalan lewat tengah malam bersamaajudan menelusuri Jakarta yang hening. Beliau menjumpai seorang ibu sedang mempersiapkan nasi aking untuk sarapan tiga anaknya besok pagi. Melihat itu, beliau bergegas kembali ke istana untuk mengambil dua karung beras. Ibu pemasak nasi aking tak asing dengan wajah pak presiden, wajah yang menjadi headline surat kabar yang dijual anak sulungnya kemarin. Sang ibu berteriak kaget dan takut, tapi penuh haru. Saat itulah aktivis mahasiswa yang menginap di surau sebelah rumah terbangun lalu bangkit menengok apa yang terjadi.

Sosial media heboh. Banyak yang memuji pak presiden, banyak pula yang sinis dan menganggapnya strategi pencitraan belaka. Namun, hal ini menjadi harapan baru bagi sebagian besar orang. Teman-teman pak presiden ikut angkat bicara, mengisahkan gaya hidup beliau yang slalu bersahaja, tak ada pakaian mewah maupun rumah mewah. Televisi mengupas peristiwa ini dalam beragam talkshow yang menghadirkan politisi, akademisi, dan budayawan.

Dalam hiruk pikuk media, dimana pak presiden sore itu? Running text sebuah stasiun televisi mengabarkan beliau sedang di Papua setelah tadi pagi memimpin rapat kabinet dan memberikan banyak instruksi untuk melakukan tindakan aksi pembenahan berbagai sektor. Sementara di Papua, beliau ingin memulai proyek akselerasi pembangunan jalan raya dan sekolah.

Ah, rasanya seperti mimpi. Bak mimpi bagi ibu pemasak nasi aking yang tak menyangka pak presiden akan datang sendiri membawakan beras. Rasanya aku juga sedang bermimpi. Kemenangan pak presiden dalam Pilpres pun seperti mimpi, begitu mengejutkan. Mengingat wajah beliau jarang nampang di televisi dan poster-poster, sedangkan saingan-saingan sangat gencar berkampanye. Hanya saja reputasi dan rekam jejak beliau menjadi buah bibir seantero negeri.Kesederhanaan dan kepedulian nyata beliau lakukan secara konsisten. Mungkin ini puncak rasa muak rakyat terhadap pemimpin yang doyan pencitraan dan bersilat lidah tanpa pernah membuktikan ucapannya.

Ah, rasanya seperti mimpi. Pak presiden melakukan seperti yang pernah Umar bin Khatab lakukan. Sebagai penguasa jazirah Arab, wilayah Persia, dan wilayah Romawi, Umar bin Khatab tak segan memikul karung gandung untuk seorang ibu yang memasak batu karena tak ada lagi yang dimasak untuk mendiamkan anaknya yang merengek kelaparan. Aku berharap agar pak presiden tak cuma meneladani Umar dalam memikul karung saja. Masih banyak keteladanan Umar yang bisa pak presiden lakukan. Seperti ketegasan Umar terhadap para gubernur yang tak berlaku adil terhadap rakyat. Atau tentang ketegasan Umar terhadap keluarga agar tidak menyalahgunakan kekuasaan. Maaf teman, saat ini aku tak ingin banyak bercerita. Aku ingin melanjutkan mimpiku tentang aksi-aksi pak presiden berikutnya. Bermula dari Jakarta, lalu ke Papua dan kabarnya besok pak presiden akan mengevaluasi kondisi perbatasan Indonesia di Kalimantan. Kejayaan Indonesia telah dimulai. Biarkan aku bermimpi, tolong jangan ganggu tidurku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun