Mohon tunggu...
Mas Untung
Mas Untung Mohon Tunggu... Penulis - Bangga Jadi Orang Desa

Menulis adalah cara asyik untuk mempelajari apa yang kita minati. Cita-Cita : Tinggal di Desa, Rejeki Kota, Wawasan Mendunia. Website: www.investorndeso.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Modus Penipuan Mengaku Ditilang Polisi di Bulan Ramadan

8 Mei 2019   23:54 Diperbarui: 9 Mei 2019   00:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8. Kendaraan bermotor yang tidak memasang kaca spion, knalpot dan TNKP non standar

9. Kendaraan bak terbuka untuk angkut orang

Adanya momen resmi yang tengah di jalankan oleh POLRI ini, ternyata di manfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Modus seperti ini sangat sering terjadi atau di alami masyarakat dan korbannya pun ada dimana-mana.  Seperti yang di alami oleh penulis, bahwa modus seperti ini ternyata dapat menimpa siapa saja bahkan petugas kepolisian pun tak luput oleh kejahatan finansial ini.  

Berikut kisah penulis terkait modus kejahatan ini;

Pertama -tama, korban menerima telepon yang isinya mengaku bahwa sang penelpon adalah rekan dekat korban. Di beritahukan lewat telpon tersebut bahwa pelaku sedang terkena razia gabungan POLRI. Namun ketika korban menanyakan siapa inisial temannya itu, maka pelaku menyebutkan inisial seseorang yang seolah-oleh menuduh bahwa korban lupa padahal dia mengaku sebagai teman yang sangat dekat.

Ketika korban sedang menebak siapa teman tersebut, maka pelaku mengaku  bahwa dia adalah teman yang di maksud. Lalu pelaku langsung menginformasikan bahwa dia di tilang karena lupa tidak membawa STNK, dia mengajak korban untuk berpura-pura bahwa STNK temennya ini tertinggal di rumah korban, karena seolah-olah pelaku pernah berkunjung ke rumah korban dan STNK nya tertinggal.

Disinilah sugesti korban mulai di permainkan oleh pelaku. Karena kendaraan pelaku tidak membawa STNK maka terpaksa Motornya harus di bawa oleh aparat petugas di lokasi razia tersebut. Pelaku seolah-oleh meminta korban untuk menegosiasikan dengan petugas yang di lapangan untuk bisa melobi supaya motor tidak di bawa ke Polres. Karena jika motor di tilang tidak dapat membuktikan STNK bisa di sinyalir bahwa motor tersebut adalah motor ilegal atau barang curian.

Sejenak kemudian, penelpon berakting bahwa korban harus bicara  dengan teman pelaku yang mengaku sebagai petugas. 

Singkat cerita terjadilah negosiasi antara korban dengan petugas dengan hasil bahwa korban harus menebus sejumlah uang, karena jika tidak di tebus maka motor akan langsung disita.

Pada titik ini, korban akan panik dan mengikuti apa yang diminta oleh oknum yang mangaku petugas tersebut. 

Di momen inilah sering terjadi tindakan hipnotis terhadap korban, bukan hanya mentransfer sebagai tebusan denda tetapi juga bisa saja uang yang ada di rekening akan di kuras secara halus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun