Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nurjanaa Djalil

24 Januari 2019   19:20 Diperbarui: 24 Januari 2019   19:38 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makassar.tribunnews.com

Raut wajahmu menyiratkan keselamatan

Keselamatan abadi, kehidupan kekal.

Nenek tua bertaruh nyawa menyelamatkan sang bumi.

Bumi dilahap diterjang oleh belenggu dosa.

Nenek tua menangis dan terus menangis.

Dirinya menjadi tumbal kekejaman duniawi.

Bumi hampir musnah, penuh oleh murkanya genangan air.

Air ingin menelan sang bumi. Sang bumi mungkin sirna bagai debu terbang ke angkasa.

Nenek tua terus menangis hingga nyawa dipertaruhkan pada bumi.

Sang nenek lenyap, ditelan air kebiadaban. Engkau telah memberikan makna hidup. Menyelamatkan bumi dari ankara murka air.

Menangis menangis menangis menangis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun