Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Senja (26): Impian dalam Sebuah Buku

18 Februari 2021   07:07 Diperbarui: 18 Februari 2021   07:19 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. www.123rf.com

"Ada Apa Dengan Buku" layaknya sebuah judul film romantis yang mempesonakan hati pemirsanya. Peradaban, sejarah, pemikiran, perasaan, harapan, pengalaman, idealisme, dan berbagai simbol kehidupan hanya bisa ditemukan dalam kata-kata yang terukir rapi dalam sebuah buku.           

Pada suatu hari, entah kenapa aku ingin sekali pergi membaca sebuah buku tentang kisah hidup yang memotivasi. Tetapi di rumahku hanya terdapat sedikit buku, oleh karena itu aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan dengan menggunakan sepeda. Sesampainya di perpustakaan, aku menemukan sebuah buku tentang kisah hidup seorang pilot, yang menurutku cukup motivatif dan dapat memotivasiku. 

Pilot tersebut memiliki banyak kisah menarik, kisah yang pertama adalah tentang kenangannya ketika ia menerbangkan pesawat di malam hari. Ia melihat bintang-bintang yang gemerlap di langit yang gelap seperti sebuah harapan dalam hidup. 

Ia menceritakan bahwa ketika melihat pemandangan seperti itu, ia merasa terbuka mata batinnya bahwa Tuhan itu sungguh baik. Tuhan selalu memberi kehidupan yang terbaik bagi kita dan menyediakan bumi yang memiliki banyak fungsi bagi manusia.

Pilot yang menulis buku ini adalah seorang pilot yang sudah sepuh dan menerbangkan pesawat hanya tinggal kenangan manis. Ia juga bercerita tentang kenangannya pada saat zaman-zaman revolusi, di mana ia harus menerbangkan pesawat karena banyak yang ingin melarikan diri dari Pulau Jawa. 

Pada saat itu Indonesia sedang genting dan kacau, banyak masyarakat yang harus meninggalkan desanya tercinta. Kampung halaman yang sudah ada di hati masyarakat dengan terpaksa harus ditinggalkan. Ia pun teringat dengan kampung halamannya, tempat di mana ia bermain, memancing di sungai, mencari belalang di padang ilalang yang luas, dan masih banyak lagi. Tetapi sekarang ia hanya berhadapan dengan menara pemandu lalu lintas udara yang menurutnya merupakan tugas yang mulia.

Aku cukup terkagum dengan buku yang satu ini karena ada beberapa tulisan yang ditulis dengan tinta yang menarik dan menambah daya tarik dari buku ini. Pilot ini juga menceritakan pengalamannya ketika kecelakaan mobil di pagi hari setelah ia bersantai dan membaca koran. Ia bersama dengan keluarganya pergi ke dokter untuk memeriksa kandungan anaknya yang kedua. 

Pada waktu itu jalan sedang ramai, tiba-tiba ada sebuah lubang yang cukup besar membentuk seperti koma yang terbalik. Pada saat membuka mata, ia sudah berada di rumah sakit dengan tangan bersimbah darah dan ditutupi daun untuk menghentikan pendarahan secara darurat. 

Beruntung sang pilot dan keluarganya selamat dan kandungannya baik-baik saja. Dari pengalaman itu, ia belajar bahwa ketika mengendarai sebuah kendaraan kita juga membawa banyak nyawa penumpang yang ada.

Pada saat aku membaca buku ini, secara tiba-tiba muncul titik warna yang terjatuh dari atas, akupun melihat ke atas dan tampaklah rantai yang tergantung di langit-langit perpustakaan. Rantai ini berbentuk seperti lingkaran yang menyambung dan berwarna-warni. 

Tiba-tiba ada botol yang jatuh tepat di atas kepalaku dan aku terbangun tepat di halaman 215 dari buku ini. Ternyata aku sedang bermimpi dan petugas perpustakaanlah yang telah membangunkanku dengan menggunakan botol. Akupun bergegas untuk menyelesaikan buku ini karena hanya kurang sedikit dan akan membuat aku penasaran apabila aku tak menyelesaikannya.

Akhirnya akupun selesai membaca buku tersebut, kumasukan kursiku dan kukembalikan buku itu ke rak perpustakaan dan kuputuskan untuk pulang. Kukayuh sepedaku melewati malam yang sunyi dan hening seperti zaman peradaban dulu. 

Sesampainnya di rumah, aku merasa seperti ada panah yang menusuk pikiranku bahwa aku telah menemukan mimpiku, dan kutuliskan mimpiku pada kertas kecil dan kusimpan dengan baik. Pada hari itu aku belajar bahwa setiap manusia pasti memiliki sebuah mimpi dan mimpiku adalah menjadi seorang pilot. Kucoba untuk memberi tahu ibu dan ayahku ternyata ia mau mendukungku dan mau membantuku. Sepuluh tahun kemudian kuteguk segelas air di kantin bandara, kupakai cap pilotku dan kusiapkan diriku untuk mengantar penumpang yang kucintai.           

*WHy-fONS

**Setelah Senja: sebuah kisah imajinatif reflektif yang mencoba mendaratkan nilai-nilai kehidupan (life value) dalam kisah fiksi ke dalam konteks zaman yang sangat nyata dalam realita hidup ini. 

***Setelah Senja: Dari pagi menjelang malam ada berbagai dinamika kehidupan yang menjadi bagian cerita hidup kita. Semuanya itu akan berjalan begitu saja dan pada akhirnya terlupakan begitu saja pula jika kita tidak berusaha mengendapkannya dalam sebuah permenungan sederhana tentang hidup ini demi hidup yang lebih hidup setiap harinya. "Setelah Senja" masuk dalam permenungan malam untuk hidup yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun