Di sini aku mengabdi, memberi dengan semua yang kupunyai.
Dalam kedunguan seorang anak kampung, kucoba memberi arti agar hidup semakin berarti.
Namun lelah raga dan juga hati, meliat manusia yang tidak berarti.
Memfitnah dan mengakimi, seolah paling beradab sendiri.
Sikut sana-sikut sini supaya menjadi paling berarti,
"Kemudian di satu meja engkau katakana kita seiman saudara-saudari"
Semangat pelayanan kita adalah kasih dari keyakinan yang kita imani
Sunggu ini kebohongan yang dibungus rapi
Tapa laku dibungkus dengan balutan kain putih agar kelihatan suci
Sejujurnya aku muak melihat yang dilihat dan merasakan apa yang dialami.
Mau menjadi terbaik tidak perlu menjatuhkan orang lain,
Maju dan menjadi prioritas tanpa harus menyingkirkan orang lain
Naiklah selama engkau mampu tetapi tidak perlu menjatuhkan yang lain,
Jadi baik tanpa harus menjelek-jelekan orang yang lain,
Dan jadi benar tanpa harus menyalahkan orang lain
Itu pasti bisa terjadi; hanya jika ego diri diturunin sepersekian oktaf
Sumber gambar: https://mozaik.inilah.com/read/detail/2406685/ini-7-tanda-orang-munafik-di-zaman-sekarang
Jakarta, 2/2/2018