Mohon tunggu...
SITI MARIYAM
SITI MARIYAM Mohon Tunggu... Wiraswasta - (Pe)nulis

Siti Mariyam adalah gadis yang lahir di planet bumi pada tahun 1999 silam. Gadis yang lahir dan tinggal di Tangerang Selatan ini mulai tertarik dunia kepenulisan sejak akhir masa SMP. Dari mulai hobi menulis diary hingga membaca cerpen-cerpen di internet juga novel. Ia selalu mencatat setiap kata baru yang ditemuinya saat menonton film dan membaca untuk menambah kosa kata dalam menulis ceritanya nanti. Dari semua itu, telah lahir beberapa cerita yang bisa kamu nikmati di halaman Kompasiana pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kakakku Idola Teman-temanku (Last Part)

31 Desember 2023   23:45 Diperbarui: 28 Februari 2024   11:11 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Nggak, Rena. Aku ke sini beneran gak ada maksud seperti itu. Aku ingin tahu bagaimana keadaan kamu. Aku khawatir banget sama kamu." Inka menjawab sambil bersimpuh di hadapan temannya ini yang sekarang harus menggunakan kursi roda untuk memudahkannya berpindah tempat dari tempat satu ke tempat yang lain, karena kedua kakinya sudah tak dapat lagi digunakan untuk berjalan akibat musibah yang dialaminya.

            "Nggak mungkin kamu peduli sama aku. Aku tahu bagaimana kamu. Kamu pasti senang, kan, melihat keadaan aku yang sekarang?"

            "Nggak, Rena. Aku benar-benar khawatir sama kamu. Pak Reno bilang.."

            "Kakakku bilang apa?" Aku langsung memotong ucapannya itu, sebab ia terlalu bertele-tele untuk mengatakan yang sebenarnya sudah kuketahui maksudnya datang ke sini.

            "Bilang aku ini cacat? Aku lumpuh, gak bisa berjalan? Aku sekarang jadi merepotkan orang lain, karena harus pakai kursi roda ke mana-mana? Iya?"

            Aku terus memaki Inka dengan mencemooh diriku sendiri, hingga Kak Reno datang untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kami. Aku tak tahu kapan ia tiba di rumah, namun aku yakin ia pulang bersama Inka.

            "Ada apa Rena, Inka?" Kak Reno bertanya dengan masih mengenakan tas kerja yang ada di punggungnya.

            "Kakak kenapa bawa gadis ini ke sini?" Bukan menjawab, aku malah melontarkan kembali pertanyaan lain padanya.

            "Atau jangan-jangan kakak pergi sama dia sampai pulang ke rumahnya telat?" Tanpa disadari aku menuduh Kak Reno dan Inka dengan mengatakan itu.

            Mendengar hal demikian, Inka langsung membuka suara. "Nggak, Rena. Itu gak seperti yang kamu pikir. Aku memang ke sini sama Pak Reno, tapi.."

            "Tapi apa? Tuh, kan, benar kalian pergi bareng," lagi-lagi aku memotong ucapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun