Mohon tunggu...
SITI MARIYAM
SITI MARIYAM Mohon Tunggu... Wiraswasta - (Pe)nulis

Siti Mariyam adalah gadis yang lahir di planet bumi pada tahun 1999 silam. Gadis yang lahir dan tinggal di Tangerang Selatan ini mulai tertarik dunia kepenulisan sejak akhir masa SMP. Dari mulai hobi menulis diary hingga membaca cerpen-cerpen di internet juga novel. Ia selalu mencatat setiap kata baru yang ditemuinya saat menonton film dan membaca untuk menambah kosa kata dalam menulis ceritanya nanti. Dari semua itu, telah lahir beberapa cerita yang bisa kamu nikmati di halaman Kompasiana pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kakakku Idola Teman-temanku (Part 2)

13 Desember 2023   23:59 Diperbarui: 28 Februari 2024   10:51 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Padahal, rasa capek itu sudah hilang setelah melihat Kak Reno tersenyum dan mengatakan terimakasih padaku karena sudah membantu menyiapkan acara ulang tahunnya. Tapi, akibat melihat Inka dekat-dekat dengannya membuatku kembali menjadi capek. Bukan tubuhku, melainkan hatiku.

            "Ya udah, kamu istirahat, ya?" Ibu membelai lembut rambutku. Aku menjawab dengan senyuman, lalu masuk ke kamar. Baru beberapa saat menaruh tubuh ini ke kasur, aku langsung masuk ke alam bawah sadarku.

            Keesokkan harinya lagi di sekolah, tiba-tiba Inka melontarkan pertanyaan-pertanyaan saat diri ini hendak ke kelas.

            "Ternyata Pak Reno itu kakak kamu? Jadi, karena itu yang membuat kamu suka salah memanggilnya dengan sebutan 'Kak'? Karena itu juga yang membuat kamu gak suka melihatku dekat dengan Pak Reno?"

            Aku membelalakkan mata sambil mulut menganga mendengar ucapannya itu. Tahu darimana ia akan hal itu? Selama ini tak ada yang tahu masalah tersebut, selain aku dan Kak Reno. Masalah panggilan itu, ya, aku memang suka salah memanggilnya. Panggilan 'kakak' yang biasa kupakai di rumah terbawa saat di sekolah.

            "Ka-kamu ta-tahu da-darimana masalah itu?" Dengan sedikit tergagap seperti komedian Aziz Gagap, aku bertanya.

            "Dari mamahmu waktu malam itu!" jawabnya.

            Ibu? Ibu bilang apa ke dia? Aduh.. ibu kenapa tidak bisa untuk diajak berkompromi, sih? Padahal, aku sama Kak Reno sudah menutupi ini semua dari yang lain. Aku tak mau mereka tahu bahwa kami berdua kakak beradik, karena takut mereka akan mengira Kak Reno pilih kasih jika aku mendapat nilai bagus darinya disebabkan itu.

            "Jawab aku, Rena!"

            Seketika aku terkejut mendengar pekikkan darinya.

            "Iya, Pak Reno itu kakakku, dan aku gak suka melihat kamu dekat dengannya. Memang kamu gak sadar, nama kita sama, Rena dan Reno? Kamu juga gak sadar, wajah kami ini hampir mirip?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun