Kasus Sukabumi bukanlah peristiwa pertama. Deretan kasus intoleransi terus menghantui kehidupan beragama di Indonesia:
Ahmadiyah di NTB dan Jawa Barat: rumah ibadah dibakar, jemaat diusir.
Syiah Sampang: terusir sejak 2012, belum kembali hingga kini.
GKI Yasmin (Bogor) & HKBP Filadelfia (Bekasi): gereja ditutup meski menang di pengadilan.
Kasus Singkil, Tolikara, dan lainnya: persekusi terhadap minoritas yang terus diulang tanpa solusi tuntas.
Semua ini menjadi cermin bahwa intoleransi bukanlah insiden terpisah, melainkan pola yang berulang---dan makin membahayakan jika negara tidak hadir secara adil dan tegas.
---
Menteri Pigai, Ujian Kepemimpinan Anda Dimulai
Sebagai Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai dikenal sebagai sosok yang vokal membela kaum tertindas. Maka publik berharap lebih dari sekadar pernyataan staf khususnya.
Publik menanti: apakah langkah menjamin pelaku ini atas restu dan kebijakan resmi kementerian? Atau justru tindakan keliru yang harus dikoreksi secara terbuka?
Sebab bila dibiarkan, ini akan menjadi preseden bahwa HAM bisa ditafsirkan sebagai perlindungan bagi pelaku kekerasan, bukan perlindungan bagi korban. Padahal, justru minoritas dan kelompok rentan yang paling membutuhkan pembelaan institusional.