Perang, Kekuasaan, dan Ego
Kalau ditanya apa penyebab perang, jawabannya bisa banyak: agama, perbatasan, ekonomi, ideologi. Tapi ujung-ujungnya selalu soal kekuasaan.
Kekuasaan itu seperti kue yang ukurannya terbatas, tapi semua orang ingin potongan paling besar. Saat negosiasi buntu, saat ego terlalu tinggi, maka jalan pintasnya adalah: perang.
Dalam kasus Iran, konflik sebenarnya sudah lama membara. Ketegangan dengan Israel terus meningkat, terutama karena dugaan program nuklir Iran. Lalu Amerika Serikat, sebagai sahabat karib Israel, turun tangan. Bukannya meredakan, mereka justru ikut menyerang.
Apakah ini untuk membela keamanan? Atau justru menambah api dalam bara?
Dunia di Ambang Perang Besar?
Perlu dicatat: perang kali ini bukan sekadar konflik dua negara. Ini bisa jadi pemicu Perang Dunia III. Kenapa?
1. Iran punya sekutu kuat seperti Rusia dan Tiongkok. Kalau mereka ikut turun tangan, dunia bisa terbakar.
2. Israel punya senjata nuklir. Kalau senjata ini dipakai, skala kehancurannya tidak bisa dibayangkan.
3. Ekonomi global terancam, karena kawasan Timur Tengah adalah jantung energi dunia. Harga minyak naik, pasar goyang, krisis pangan bisa menyusul.
Dan yang bikin tambah rumit, semua ini terjadi di saat PBB terlihat tak berdaya. Lembaga yang dulu dibentuk untuk menjaga perdamaian, kini seperti kehilangan taring. Negara-negara besar lebih suka jalan sendiri, daripada duduk di meja perundingan.