Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AS Ikut Serang Iran: Mengapa Dunia Selalu Pilih Jalan Perang?

22 Juni 2025   19:29 Diperbarui: 22 Juni 2025   19:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang, Kekuasaan, dan Ego

Kalau ditanya apa penyebab perang, jawabannya bisa banyak: agama, perbatasan, ekonomi, ideologi. Tapi ujung-ujungnya selalu soal kekuasaan.

Kekuasaan itu seperti kue yang ukurannya terbatas, tapi semua orang ingin potongan paling besar. Saat negosiasi buntu, saat ego terlalu tinggi, maka jalan pintasnya adalah: perang.

Dalam kasus Iran, konflik sebenarnya sudah lama membara. Ketegangan dengan Israel terus meningkat, terutama karena dugaan program nuklir Iran. Lalu Amerika Serikat, sebagai sahabat karib Israel, turun tangan. Bukannya meredakan, mereka justru ikut menyerang.

Apakah ini untuk membela keamanan? Atau justru menambah api dalam bara?

Dunia di Ambang Perang Besar?

Perlu dicatat: perang kali ini bukan sekadar konflik dua negara. Ini bisa jadi pemicu Perang Dunia III. Kenapa?

1. Iran punya sekutu kuat seperti Rusia dan Tiongkok. Kalau mereka ikut turun tangan, dunia bisa terbakar.

2. Israel punya senjata nuklir. Kalau senjata ini dipakai, skala kehancurannya tidak bisa dibayangkan.

3. Ekonomi global terancam, karena kawasan Timur Tengah adalah jantung energi dunia. Harga minyak naik, pasar goyang, krisis pangan bisa menyusul.

Dan yang bikin tambah rumit, semua ini terjadi di saat PBB terlihat tak berdaya. Lembaga yang dulu dibentuk untuk menjaga perdamaian, kini seperti kehilangan taring. Negara-negara besar lebih suka jalan sendiri, daripada duduk di meja perundingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun