Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setelah Jokowi, Terbitlah Dedi Mulyadi?

20 Mei 2025   07:27 Diperbarui: 20 Mei 2025   07:52 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dedi Mulyadi dan Jokowi (Kompas.com)

Kemunculan Dedi Mulyadi kembali mencuat dalam jagat politik Indonesia, terutama setelah berbagai kebijakan kontroversial yang ia ambil sebagai Gubernur Jawa Barat. Gaya berpolitik dan kepemimpinannya yang khas membuat publik---dan bahkan media besar seperti Majalah Tempo---membandingkannya dengan Presiden Joko Widodo. Apakah perbandingan ini valid? Apakah Dedi Mulyadi bisa disebut "Jokowi Baru"?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat keduanya secara holistik---dari latar belakang sosial, jalur politik, gaya komunikasi, hingga cara mengambil kebijakan.

---

Kesamaan yang Menggoda Imajinasi Publik

Tidak bisa disangkal, ada banyak titik temu antara Dedi Mulyadi dan Joko Widodo:

1. Latar Belakang Sederhana
Keduanya bukan berasal dari elit politik atau trah penguasa. Jokowi tumbuh dari keluarga pengrajin kayu di Solo, sementara Dedi berasal dari keluarga petani di Subang. Latar ini memberi keduanya narasi kuat sebagai "rakyat biasa" yang menembus tembok kekuasaan.

2. Langkah Politik Bertahap dan Terukur
Jokowi menapaki karier dari Walikota Surakarta (dua periode), lalu Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya Presiden RI dua periode. Dedi pun demikian: dua periode sebagai Bupati Purwakarta (2008--2018), lalu anggota DPR RI, hingga kini menjadi Gubernur Jawa Barat.

3. Gaya Dekat dengan Rakyat
Jokowi dikenal lewat "blusukan" sejak awal kariernya. Dedi pun meniru pendekatan serupa: turun langsung ke desa-desa, berbicara dengan warga, dan memanfaatkan media sosial seperti YouTube dan TikTok untuk menyebarkan kegiatannya secara masif.

4. Komunikasi Simpel dan Visual
Keduanya gemar menyampaikan pesan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Jokowi sering menggunakan metafora atau diam yang penuh makna; Dedi lebih ekspresif dan kadang emosional.

---

Perbedaan yang Menentukan

Namun, di balik kemiripan luar, keduanya memiliki filosofi kepemimpinan dan pendekatan kebijakan yang berbeda jauh. Dan di sinilah titik kritis yang perlu dicermati publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun