Pada saat Prabowo menyebutkan 7 orang terpilih di Indonesia yang berpotensi menjadi menteri, Penulis kira hanya sebagai selingan dan gimmick politik saja.Â
Baca juga: Setuju 7 Calon Menteri Prabowo Ini?
Tapi rupanya hal itu amat sangat serius. Hal itu terbukti dengan pernyataan adik Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo yang mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan internal partai bahwa PAN dan PKS sudah dapat jatah kursi Menteri. Bahkan jumlahnya pun sudah ditentukan, PAN dapat 7 dan PKS dapat 6 kursi menteri.Â
Ada beberapa hal yang dapat dibaca dan diperkirakan, mengapa kubu Prabowo sudah mulai membagi kursi menteri, padahal Pilpres sendiri belum dimulai.
Hal pertama yang patut diduga adalah, ini merupakan strategi untuk memperkuat soliditas internal partai pendukung kubu ini.Â
Dengan janji yang sudah diberikan, diharapkan kan partai - partai tersebut menjadi lebih bersemangat menggenjot mesin partai untuk memenangkan Pilpres nanti.Â
Memang, sudah bukan rahasia lagi, tidak satupun partai yang secara 100 persen para anggotanya mendukung Capres mereka. Hasil survei sudah membuktikan hal itu.Â
Dalam konteks ini juga mengapa Partai Demokrat tidak disebutkan secara eksplisit, karena sejak awal partai ini secara resmi mengatakan mereka lebih mementingkan Pileg daripada Pilpres. Partai Demokrat membebaskan kadernya untuk memilih Capres yang bukan didukung oleh partai.
Alasan lain yang dapat diperkirakan menjadi alasan mengapa pengumuman jatah menteri ini, adalah untuk menjaga semangat para pendukung kubu Prabowo.Â
Kita ketahui, hampir semua lembaga survei independen telah memprediksi bahwa elektabilitas Prabowo masih di bawah Jokowi.Â
Dengan waktu Pencoblosan yang semakin mendekat, yang berarti semakin sulit mengejar ketertinggalan, perlu ditebarkan harapan. Harapan penyemangat, yang seolah mereka pasti menang adalah seperti viagra politik agar para pendukungnya tidak loyo.