Pertanyaan ini terutama ditujukan kepada mereka yang pernah mengalami jaman Orde Baru. Artinya mereka yang saat ini sudah tua atau paruh baya dan sudah punya anak cucu.Â
Dengan pernah mengalami situasi saat itu, diharapkan dapat lebih obyektif menilai dan memilih apakah benar sudi untuk kembali kepada jaman Soeharto.
Penulis sendiri adalah bagian dari generasi tersebut, sehingga dapat sedikit bercerita berdasarkan apa yang sungguh dialami.
Pengalaman Masa Kecil
Masa kecil di sebuah kampung di pelosok Kalimantan sebenarnya tidak terlalu terkena dampak politik saat itu.Â
Hanya saja penulis sering heran setiap ada Pemilu rasanya selalu mencekam. Kehadiran satu pasukan serdadu bersenjata lengkap di kampung yang relatif aman membuat anak kecil seperti kami ketakutan.
Entah apa yang mereka jaga. Sekali waktu saya mendengar perintah sang komandan,"Setiap tempat pemungutan suara harus ada yang jaga, kalau ada orang yang kita deteksi akan mencoblos selain Golkar, dekati dia dan pasang muka seramnya." Saat mendengar itu, penulis kira komandan sedang bercanda.
Penulis kenal beberapa keluarga yang secara menyolok memasang gambar partai selain Golkar di dinding rumah mereka. Setiap menjelang Pemilu, penulis saksikan seolah mereka dikucilkan. Pada waktu itu penulis tak tahu entah mengapa.
Sejauh penulis ingat, setiap pemilu, yang waktu itu memang sudah dikatakan sebagai pesta demokrasi, lagu Pemilihan Umum berkumandang di radio setiap hari. Kita sebagai anak - anakpun sering menyanyikan nya. Lagu itu memang lagu yang wajib di hafal.
Pemilihan umum telah memanggil kita
S’luruh rakyat menyambut gembira
Hak demokrasi Pancasila
Hikmah Indonesia merdeka
Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya
Pengemban Ampera yang setia
Di bawah Undang-Undang Dasar 45
Kita menuju ke pemilihan umum