Mohon tunggu...
marisi silaban
marisi silaban Mohon Tunggu... Freelancer - seorang mahasiswa politik di Universitas Sumatera Utara

berdamailah dengan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dagelan Hidup

12 Desember 2019   23:34 Diperbarui: 12 Desember 2019   23:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diawali dengan tangisan, begitu kita hadir di dunia
Hitam Putih tak bisa kau pilih
Lahir dengan segala skenario yang ada
Mereka menyebutnya takdir

Katanya susah senang hal biasa
Namun mengeluh menjadi hal lumrah
Segalanya dijajakan untuk hidup,
Tubuh bahkan harga diri

Tangis dikesunyian bukan tak mungkin
Kehilangan jiwa dikeramaian sering ditemui
Derita berujung kegilaan memenuhi jalanan
Namun kau dipaksa bersyukur

Syukurin, hidup penuh lelucon
Diberi otak maksimal dipakai hanya secuil
Hidup  untuk sejengkal perut
Begitulah dagelan hidup

Lucu
Begitulah hidup mengajarkanmu
Mahluk sosial dengan rasa benci dalam jiwa
Inilah hidup kata mereka, dan kau dipaksa hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun