Mohon tunggu...
Maria Immaculata Rizka Sari
Maria Immaculata Rizka Sari Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Katolik Musi Charitas

Mahasiswi Universitas Katolik Musi Charitas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ego di Ujung Jarak

13 Juni 2025   21:00 Diperbarui: 13 Juni 2025   20:54 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Maria Immaculata Rizka Sari

Kita mencinta dari dua kota,
dua zona waktu, dua cara menyapa.
Kau dengan logikamu yang teguh,
aku dengan hatiku yang rapuh.

Kau sibuk membenarkan logika,
aku tenggelam dalam rasa.
Di layar kita saling bicara,
tapi tak pernah benar-benar mendengar.

Kau berkata: aku keras kepala.
Aku membalas: kau tak mau mengalah.
Kita pun membangun tembok tinggi,
dan menyebutnya “harga diri.”

Kini aku mencintaimu dalam luka,
bukan karena cinta tak ada,
tapi karena cinta kalah oleh suara,
yang ingin selalu benar, tak mau menerima.

Kini aku mencintaimu dari jauh,
bukan lagi sebagai kekasih,
tapi sebagai pelajaran paling pilu,
tentang bagaimana cinta bisa kalah,
bila dua hati tak mau menunduk lebih dulu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun