Ditanah orang aku merana
Mencari sebungkus nasi ditong sampah
Sesuap nasi hangus menguatkan badan
Jerih payah yang tak mengenal lelah
Keringat dingin penuh debu
Tangisan air mata menjadi darah merahÂ
Aku merana demi hari esok
Di Negeri orang aku berjuang
Mencari sesuap nasi pun tak sanggup
Air putih bagaikan lauk sehari
Sekertas putih pun hari dicari
Setinta pena harus dipungut
Tong sampah adalah tempat kami
Bersama teman-teman yang dijalan
Kami berjuang demi hidup kami
Dipinggir jalan kami berbakti
Tempat pembuangan sampah kami beradu
Dilereng jembatan kami beristirahat
Mencari sebilah surat yang panjang usia
Meski bertahun aku merana
Sepanjang perjuangan masih bisa
Kurelakan diri difitnah
Demi sepotong kertas
Dari tanah rantau aku menahan rindu
Sodaraku, ibu, bapak yang disebelah pulau
Mengais hidup pada belakangan rumahÂ
Makian dan fitnahan kuterima
Demi sebuah gelar yang harus kudapat
Demi keadilan daerah kuberjuang
Karena kemakmuran adalah tanggungan
Sebagai generasi penerus bangsa
Temanku mari kita bergandeng tangan
Mencari keadilan negeri ini
Untuk kesejahteraan kita
Demi ibu pertiwiku
Kami berbakti sepenuh jiwa raga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI